Tirawuta, Koran Sultra-Jangan pernah salah gunakan bantuan dari pemerintah. Bantuan pemerintah tidak pernah membebankan para petani maupun kelompok tani untuk membayar proposal yang diajukan di Dinas Pertanian. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Lasky Paemba di ruang kerjanya Senin,(10/10).
Kata lasky, saat ini banyak bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Koltim, baik bantuan beruapa alat pertanian maupun bibit pertanian.
”Jadi bantuan tersebut jangan sampai disalah gunakan. Apa lagi untuk para petani yang bandel, katanya mesin yang diberikan untuk sawahnya, padahal malah digunakan untuk kebun nya. Awas saja jika saya temukan, saya akan berikan sangsi tegas pada mereka,” kata Lasky.
Disebutkan Lasky, sedikitnya 81 unit Handtraktor roda dua yang telah diberikan pemerintah daerah, diantaranya 63 unit Hand traktor dari Kementrian Pertanian, dan 18 unit Hand traktor dari dana Aspirasi DPR Pusat, yang diserahkan pada petani di Koltim tahun ini (2016).
Selain itu, Kata dia pemerintah daerah Koltim melalui Dinas Pertanian juga memberikan bantuan 4 unit hand traktor roda empat, mesin Kompain sedang sebanyak 20 unit, dan Kompain besar sebanyak 5 unit.
“Bantuan ini diserahkan langsung Bupati pada Kelompok tani di Koltim. Bupati sengaja turun ke lapangan untuk menyerahkan langsung, sekalian ingin mengetahui apakah ada pungutan atau tidak pada kelompok tani yang terima bantuan,” jelas Lasky.
Ia mengungkapkan, paska dirinya menjabat sebagai Plt. di Dinas Pertanian, pihaknya menemukan salah satu kelompok tani menerima bantuan secara dobel, beruntung, dia cepat mengetahuinya sehingga bantuan tersebut di tarik untuk diberikan pada kelompok tani yang belum menerima bantuan.
”Ada juga bantuan berupa bibit yang kami serahkan pada petani seperti, bibit padi sebayak 10 ton dilengkapi pupuk, dan bibit jagung sebanyak 52,500 ton. Jadi untuk kebutuhan pupuk, masing-masing kecamatan beda sepesifikasinya cocok tanamnya,” ungkapnya.
Bibit padi dan jagung kata Lasky, juga langsung diserahkan pada kelompok tani. Tanpa melalui perantara atau pengurus.
”Saya berharap, bantuan dari pemerintah pusat, maupun dari pemeritah daerah agar dirawat sebaik mungkin, digunakan sesua sfesipikasinya. Mulai dari pemanfaatan bibit, hingga cara memupuk,” harapnya.