
KOLAKA, KORANSULTRA.COM – Sungguh malang nasib CB (9), siswi kelas IV SD di Baula, terpaksa harus menjerit kesakitan pada alat kelaminnya, setelah dicabuli oleh orang tak dikenal di rumah sawah, Desa Longori, Kecamatan Baula, Kolaka, Sulawesi Tengggra, Sabtu (16/9).
Saat ini CB, masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit Arifah Kolaka, akibat pendarahan dan trauma yang dialaminya.
Petugas Pusat Pelayan Terpadu, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kolaka Syamsul, mengungkapkan, kronologis kejadiannya saat itu korban CB, sedang berada di pesta pernikahan, di Desa Longori. Saat sedang asik bermain dengan anak lainnya, tiba-tiba korban dihampiri oleh orang takdikenal.
”Pelaku mengaku jika ia adalah teman ayah korban. Ia meminta supaya korban mengikutinya. (Sini ikut saya, saya temannya bapakmu),” jelas Syamsul, meniruhkan perkataan pelaku pada korban.
Lanjut Syamsul, korban pun ikut pelaku. Dalam perjalanan ke persawahaan, pelaku menggendong korban. Setelah jauh dari keramaian yang jaraknya diperkirakan 1 km, pelaku mampir ke rumah sawah milik warga.
”Pelaku memaksa korban, kemudian membuka pakaiannya. Setelah itu pelaku langsung mencabuli korban. Usai menyetubui korban, pelaku langsung mengancam korban agar tidak memberitahu siapapun,” ungkap Syamsul di rumah sawa (TKP red).
Usai mengancam korban, kata Symsul, pelaku lansung meninggalkan korban sendirian di rumah sawah. Meski merasa kesakitan, korban berusaha untuk kembali ke pesta tempat orang tuannya beada.
Korban baru ditemukan esok harinya, Minggu (17/9) pukul 04.00 wita, oleh Untung dan Natan, yang berada disekitar pesta. ”Melihat korban dalam keadaan lemas, Untung dan Natan pun lansung membawah korban ke kediamannya,” terang Syamsul.
“Kami selaku petugas P2TP2A akan selalu mendampingi korban hingga ke pengadilan. Kami juga berharap agar pelakunya secepatnya dapat di temukan. Kemudian dihukum sesui perbuatannya,” harapnya.
Humas Polsek Wundulako Bripka Juswandi, mengatakan, pihaknya telah menerima kejadian tersebut, dengan Laporan Polisi Nomor : LP/25/IX/2017/Sultra/Res Klk/Sek Wdlk, tanggal 17 September 2017.
“Kami jajaran polsek wundulako masih dalam proses pengejaran, dan ciri-ciri pelaku sudah kami kantongi. Kami ambil dari keterangan korban dan beberapa saksi. Semoga kami bisa secepatnya mendapat pelaku,” terang Juswandi.