ANDOOLO, KORANSULTRA.COM – Pemerintah daerah kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dalam rangka mensukseskan swasembada pangan Nasional, bentuk keseriusan itu terlihat ketika Bupati konsel H. Surunuddin dangga, melakukan penanaman perdana kedelai di desa tolihe kecamatan Baito, Kamis (5/10/17).
Kegiatan tersebut, Bupati konsel didampingi langsung Kapolres konsel AKBP Hamka mapaita, Kasubdit Dirjen TP-Kementan Lia, Kadis TP-Peternakan provinsi sultra Antoni malaka, Kabid Adm dan keuangan Bulog La ode Surlman, dan Kadis pertanian konsel Akbar dan masih banyak lagi.
“Program ini telah sesuai dengan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kita di konsel. Ini sebagai upaya dalam menigkatkan hasil produksi kita di bidang pertanian yang berbasis pedesaan, menuju “Desa Maju Konsel Hebat,” ungkap Surunuddin dalam sambutanya.
Lanjutnya, program pemerintah daerah konsel suda sinergi dengan program Kementan, sehingga di konsel mendapatkan kuota bantuan dari pusat yang lebih di bandingkan wilayah lain. Karena konsel ini apa yang diinginkan Kementan, pastinya dapat terealisasi dengan baik misalnya, program peternakan SIWAB sapi dari Kementan, yang telah di targetkan kelahiran anak sapi sebanyak 12.000 ekor di tahun 2018.
Politisi partai Golkar itu menambahkan, pemda juga telah memikirkan, merancang dan memberikan solusi untuk mendukung suksesnya semuah program tersebut, walaupun dengan anggaran yang minim. Mengingat APBD kita sangat terbatas maka kami memintah dukungan penuh dari Pemprov dan Pempus dalam hal penganggaran agar dapat di prioritaskan.
Kadis TPHP konsel, Akbar mengatakan pihaknya sangat mendukung pencanangan program kedelai Nasional khususnya di konsel. Perlu di ketahui, di kecamatan baito pembagian beni unggul kedelai di bagi 2 kelompok yaitu, di Desa tolihe, dan Baito dengan luas mencapai 70 Ha dengan beni jenis Argomulyo dan bijinya besar, serta bantuan kapur dan pestisida yang semuanya diberikan cuma-cuma, jika di hitung nilainya berjumlah Rp. 1, 2 juta/Ha. Dengan memamfaatkan lahan bekas yang sudah tidak di gunakan atau masa tanam komoditi lain yang belum waktunya.
“Dari pada membuka lahan baru yang membutuhkan biaya lebih besar, lebih baik mamfaatkan lahan jeda, dengan biaya kecil” kta Akbar.
Ditambahkanya, Akbar bahwa program berkelanjutan ini akan terus dikawal, konsisten serta dimaksimalkan dengan mengolah semua lahan tidur yg ada di konsel dan tentunya dibutuhkan sinergitas antara Pemda, Pemprov dan Pemerintah Pusat sehingga usulan terkat peningkatan hasil Pertanian tidak berubah atau bergeser.
“Ada 3 komoditas utama program Kementan Nasional yakni Padi, Jagung, dan Kedelai, selanjutnya kita juga berupaya mengembangkan komoditi lain, demi meningkatakan kesejahteraan petani kita,” tutunpya. (Ran)