
Kendari, KoranSultra.Com – Di berbagai sudut perkotaan, tak jarang menemui pengamen dan pengemis. Apalagi, di bulan Ramadan ini. Para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) itu mencari rezeki di bulan penuh rahmat ini.
Di tempat-tempat seperti depan hotel, lampu merah, angkutan umum, rumah makan, dan lain-lain, akan seringkali ditemui pengamen yang memang biasa mencari pendapatan disana ataupun yang dadakan. Terlebih di bulan puasa, pengamen akan semakin membludak.
Tapi, apakah pendapatan mereka itu banyak? Aldi, seorang bocah yang biasa mengamen di depan salah satu hotel di jalan Beach, Kota Kendari, mengaku, pendapatan yang ia dapatkan sangatlah kecil.
“Pendapatan saya kecil, tidak sampai Rp 50 ribu sehari. Kadang saya dapat Rp 15 ribu saja, kalau lagi rejeki, saya juga biasa dapat Rp 30 ribu,” kata bocah pengamen, Aldi, di long beach Kota Kendari, Selasa (28/5/2018) malam.
Bocah laki-laki berusia 11 tahun itu mengaku telah mengamen cukup lama. Ia sendiri, mengamen untuk membiayai sekolahnya, serta buat bantu kedua orang tuanya. “Saya kalau mengamen biasanya di depan hotel, kadang juga di pinggir pantai,” tuturnya.
Dari pukul 20.00 WITA sampai 23.00 WITA, Aldi mengamen. Aldi menceritakan jika ia mengamen setelah pulang dari sekolah. Dengan memegang gitarnya, pada KoranSultra.Com Aldi mengaku, jika saat ini ia merupakan siswa di SDN 11 Kendari.
”Saya ngamen untuk cari uang tambahan sekolah, juga untuk bantu orang tua yang saat ini menjual pisang ijo,” katanya.
Kontributor : Risal Asnandar