La Rima Ketua RT 02/RW 01 Kelurahan Katobengke, sementara wawancara di gubuk (kediaman) Wa Ance.

Baubau, Koransultra.com – Beginilah kondisi Wa Ance (60) kelahiran Katobengke 1960 ini, seorang disabilitas (tunanetra) hidup serba kekurangan dan keterbatasan, saat dikunjungi langsung wartawan digubuknya, terletak di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Baubau. Kamis (14/05) pukul 15.30 wita.

Penelusuran media ini, terkuak Wa Ance (60) dan dua saudaranya yaitu Wa Imba (40) dan La Indi (almarhum), yang merupakan anak dari perkawinan ayahnya La Mea (almarhum) meninggal tahun 2000-an dan Ibu Wa Haji (almarhum) meninggal saat semua anak-anaknya masih kecil.

Penelusuran ini juga ditemani Wa Imba, La Rima Ketua RT 02/RW 01, Ibu Emi Darumang Staf Kelurahan Katobengke, dan beberapa warga tetangga lainnya ikut penelusuran ini.

Banyak fakta terungkap, mulai dari kondisi fisik Wa Ance, yakni selain buta, pikun juga kurang fasih berbahasa Indonesia, pendengaran kurang, terlebih ketika diwawancarai dengan memakai bahasa Indonesia.

Berbicara akselerasi bantuan, Kata La Rima, saking pedulinya, perhatiannya ke Wa Ance tak pernah putus.  begitupun pihak kelurahan setempat pernah beri bantuan beras.

Ibu Emi Darumang (Staf Kelurahan Katobengke) didampingi Wa Imba selaku adik kandung Wa Ance, sedang menjelaskan fakta yang dialami Wa Ance kepada Wartawan ini.

“BLT ada, Raskin ada, tapi itu masih dimasa Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bantuan juga bukan hari-hari atau bulan-bulanan, masyarakat di tetangganya sering juga bantu dia” Ngaku La Rima disaksikan Wa Imba (adik Wa Ance).

“Jadi tidak benar itu, saya bantah jika dikatakan Wa Ance ini tidak tersentuh bantuan. Pihak kelurahan juga pernah salurkan bantuan beras, bahkan dari Baznas sempat ada” Tegasnya.

Lanjutnya lagi, “Wa Ance ini, bukan tidak pernah konsumsi beras, hanya dia sudah terbiasa makan makanan tradisional, jagung dan daun pepaya, terus bukannya dia ini tidak makan ikan, tapi amisnya itu sehingga dia tidak mau,” katanya.

Terlihat gubuk Wa Ance yang nampak kumuh, La Rima menuturkan, bahwa dia pernah perjuangkan bantuan bedah rumah buat Wa Ance, sebab tanahnya yang ditempatinya bersengketa jadi tidak bisa. Bahkan Wa Imba (adik Wa Ance) sempat di sel (bui) karena dilaporkan penyerobotan oleh lawannya (penggugat).

Wa Ance (60), seroang warga dengan kondisi buta (disabilitas) saat diwawancarai wartawan ini.

Soal Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), Wa Ance hanya punya KTP lama (non elektronik), terbit 10 Desember 2007 lalu. Sejak per tanggal 13 Mei 2020, pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Baubau kunjungi Wa Ance untuk dilakukan perekaman KTP Elektronik (E-KTP) pertama kali, dan beberapa hari E-KTP Wa Ance terbit, sehingga mudah terkoordinir Pemerintah, khususnya bantuan.

“Saya juga baru lihat, ternyata KTP lamanya Wa Ance dipegang adenya,” Ucap spontan La Rima saat Wa Imba menunjukkan KTP lama Wa Ance.

Tetapi ada yang aneh, pihak Kelurahan dan RT ini bingung soal daftar nama yang tervalidasi dan dikeluarkan Pemerintah Pusat, karena tidak ada nama-nama sebelumnya pernah diusulkan (dilapor) ke Dinas Sosial Kota Baubau. La Rima mengaku sering ajukan nama-nama wargannya yang jompo dan tidak mampu hanya tidak terealisasi, kata dia lagi.

Bingung dan penasarannya, kepada wartawan La Rima  menuturkan, merasa kebingungan. “Kita kira yang kita usulkan macam Wa Ance, Wa Ruha, orang-orang tua jompo tidak pernah terealisasi,” kesalnya

Sambungnya lagi, “Kenapa nama-nama lain yang muncul, jadi kita bingung disini,” Pungkasnya.

Ditempat yang sama, Emi Darumang Staf Kelurahan Katobengke sekaligus tetangga Wa Ance mengatakan selain bantuan dari Baznas, bantuan kaum duafa juga warga yang tinggal berdekatan dengannya ikut peduli dan selalu diutamakan.

Dikatakannya soal KTP, pihak kelurahan sudah sering bicara kepada Wa Imba, supaya Wa Ance mengurus E-KTPdi Disdukcapil hanya belum sempat terlaksana, alhasil 2020 ini E-KTP nya baru aktif.

“Setiap ada bantuan itu pasti Wa Ance yang kita ingat, memang didalam hati kita sudah kita prioritaskan dia” ungkapnya.

Sebelumnya tersiar Wa Ance tidak pernah dapatkan bantuan, itu tidak benar, siapa tau pemerintah sebelumnya pernah memberikan hanya kita tidak tahu, kita jadi tidak enak, katan Emi.

Sambungnya, kedepan melaui E-KTP Wa Ance, Lanjut Emi, kita ajukan untuk didata kedalam Basis Data Terpadu (BDT) Dinsos, dan secepatnya bantuan semacam BPNT bisa diperoleh.

Sebelumnya, pihak kelurahan sudah sering laporkan data Wa Ance ke Dinsos hanya saja belum tercatat di pusat. Apapun yang menjadi syarat dapat bantuan kita akan penuhi, kata Emi.

Wa Imba membenarkan keterangan Ketua RT dan Kelurahan. Iya betul juga, katanya saat ditanya wartawan.

Sambungannya, “Kadang saya juga yang perhatikan, biasa saya punya anak buah yang turun perhatikan,” akunya.

Saat dilokasi, Wartawan ini coba ajukan beberapa pertanyaan, tapi Wa Ance hanya menjawab dengan kalimat tidak tau, bahkan jawabannya pun tidak sesuai pertanyaan yang diajukan.

Selanjutnya, informasi yang dihimpun media ini, Wa Ance juga sudah diberi paket sembako dari salah satu Posko Sembako Penanganan Covid-19 yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya.

Warga setempat berharap, kelak ada sumbangsih Pemerintah Kota Baubau buat Wa Ance, seperti tempat tinggal yang layak

Kontributor : Atul Wolio

Desain Terbaru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here