Wakatobi, Koransultra.com – Sesuai visi dan misi bupati H. Arhawi menuju Wakatobi Religius, nampaknya di aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Terbukti, dari sekian banyak program andalan bupati H. Arhawi perbaikan infrastruktur hingga program umroh gratis mendapat apresiasi dan perhatian luas masyarakat Wakatobi.
Siti Aisyah, bersama keluarga kecilnya asal desa Liya Mawi ucapkan terima kasih kepada bupati H. Arhawi bersama perangkatnya yang terlibat dalam program umroh gratis wakatobi religius, telah memberangkatkan umroh dan berharap program terus berlanjut.
Bupati H. Arhawi telah membuat catatan/sejarah baru di Wakatobi dengan program wakatobi religius umroh gratis.
“Harapan kami program umroh gratis wakatobi religius agar ditingkatkan kuotanya, agar warga yang lain juga bisa merasakannya. Saya sangat berterima kasih kepada bapak Bupati Wakatobi H. Arhawi dan seluruh perangkatnya mudah-mudahan diberikan kesehatan serta rezeki yang melimpah dan saya akan mendukung bapak bupati dengan doa dan suara saya bersama keluarga untuk menuju keperiode kedua,” ujar Siti Aisyah. Minggu (20/9/2020).
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Wakatobi melalui Kasubag Agama, Dangsahara, S.Sos menyatakan persyaratan program unggulan umroh gratis Wakatobi Religius di Wakatobi ada 6 Indikator, pertama: imam terbaik, sarah hukumu terbaik, majelis taklim terbaik, guru TPQ terbaik, Takmir masjid terbaik dan masyarakat yang berprestasi dibidang keagamaan.
“Masing-masing indikator itu memiliki persyaratan, imam terbaik manakalah didalam proses itu dia sudah menjadi imam itu sudah lebih dari 1 tahun. Kemudian dia menjadi teladan didalam masyarakat, proses penilaian yang lain lagi melalui
tes dalam pembacaan tajwid, cara membaca Al-quran-nya, cara praktek sholatnya,” ujarnya. Mingg (20/9/2020).
Sarah Hukumu salah satu indikator penilaiannya adalah yang bergerak dibidang kedukaan dan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Mereka juga ini merupakan perangkat masjid yang selalu urus masjid, kemudian orang yang selalu bekerja dibidang urusan kematian, adat istiadat didalam masyarakat. Kalau ada pesta adat dan telah menjabat selama satu tahun lebih.
“Indikatornya wajib memiliki surat keputusan dari desa atau kelurahan, disenangi masyarakat, bisa merangkul masyarakat untuk bekerja sesuai dengan koridor yang sebenarnya,” kata dia.
Majelis taklim salah satu indikator penilaiannya adalah, memiliki SK kepengurusan majelis taklim di desa dan kelurahan, harus rajin dikegiatan ditingkat kecamatan dan kabupaten.
“Memiliki jadwal kegiatan di desa dan kelurahannya, kemudian dia juga menjadi teladan di masyarakatnya serta bisa mempengaruhi ibu-ibu yang lain untuk senantiasa melakukan kegiatan di bidang keagamaan,” tuturnya.
Guru TPQ terbaik salah satu indikator penilaiannya adalah wajib memiliki SK dari desa dan kelurahan bahwa dia betul-betul guru TPQ, memiliki lembaga TPQ, kemudian memiliki jumlah murid lebih dari 10 orang, kemudian dites juga cara membaca al-Quran bahwa dia benar-benar bisa membaca Al-Quran dengan benar.
Takmir Masjid adalah orang yang ditugaskan oleh desa dan kelurahan untuk mengurus masjid, mengurus masjid ini mulai dari dia membersihkan masjid, kemudian dia kasi bunyi masjid pada saat waktunya sholat 5 waktu, kalau ada kegiatan di masjid dia yang paling berperan, memfasilitasi TPQ untuk senantiasa mereka bisa mengunakan fasilitas yang ada di masjid dengan baik dan benar.
Masyarakat yang berprestasi di bidang keagamaan salah satu indikatornya adalah masyarakat yang berprestasi dibidang keagamaan setelah mereka perna mengikuti kegiatan keagamaan. Misalnya, mewakili kecamatan Binongko, Togo Binongko, Tomia, Tomia Timur, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Wangi-Wangi Selatan, dan Wangi-Wangi untuk kegiatan MTQ di tingkat kabupaten bahkan dia perna mengharumkan nama Kabupaten ditingkat Provinsi maupun tingkat Nasional. Dibidang keagamaan apakah dia dari tilawah, hafalan, hafiz Al-Quran, bintang vokalis, kasidah sendiri maupun grub, dan memiliki sertifikat penghargaan yang perna diraih untuk mengharumkan nama kecamatannya maupun nama kabupaten.
Lanjut kata dia, program umroh gratis pada tahun 2016 sebanyak 50 orang, tahun 2017 sebanyak 50 orang, tahun 2018 sebanyak 50 orang, sehingga total 150 orang.
Pada tahun 2019 Pemda Wakatobi juga telah siap memberangkatkan masyarakat wakatobi yang telah terdaftar dalam rombongan umroh program Wakatobi Religius. Namun, terkendala dengan adanya kebijakan negara Arab Saudi yang menutup jamaah umroh maupun jamaah haji akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia hari ini.
“Seandainya sudah bisa terbuka dari Arab Saudi untuk bisa menerima jamaah umroh dan haji tahun depan, maka warga yang sudah terdaftar program wakatobi religius umroh tahun 2019 akan diberangkatkan bersamaan dengan rombongan jamaah umroh tahun 2020 ini,” ujarnya.
Untuk prosesi seleksi program Wakatobi religius umroh tahun 2020 ini kita akan langsanakan di pertengahan bulan november tahun ini, kemudian akan di umumkan dihari ulang tahun wakatobi tanggal 18 Desember 2020.
Kontributor: Surfianto Nehru