Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat panen raya

Unaaha, Koransultra.com– Pemerintah Daerah Konawe terus menggenjot sektor pertanian hal itu dilakukan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat petani

Pada sektor ini Pemerintah Daerah terus mengucurkan bantuan baik sarana maupun prasarana pertanian guna meningkatkan kulitas petani agar produksi beras petani meningkat dan tentunya berkualitas.

Alhasil, dari upaya kerja keras para petani dan peran serta pemerintah daerah dibawah kepemimpinan KSK- GTS hasil panen dapat melimpah dibeberapa kecamatan.

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara saat meninjau penggilingan

Hal itu diungkapkan, Jarwo, salah seorang petani, didesa Anggohu, disalah satu pertemuan para petani yang dihadiri sekretaris daerah Konawe, Ferdinand Sapaan dan beberapa pejabat daerah dikonawe.

Jarwo sendiri pada musim lalu berhasil memanen padi dari varietas Mekongga, mencapai 9 ton per hektar.”Saya harap pemerintah bisa memberikan reward, dan nantinya ini bisa memotivasi para petani yang ada,” ungkapnya kala itu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muh. Akbar mengungkapkan, rata-rata produksi gabah kering Konawe berdasarkan data Badan Pusat Statistik yakni 4,5 ton per hektarnya.

Dari jumlah rata-rata tersebut, Akbar tidak menampik kalau beberapa wilayah di Konawe sudah ada petani yang produksi gabahnya ada diangka 8-9 ton per hektarnya. Produksi yang melimpah itu ada di Kecamatan Tongauna dan Tongauna Utara, serta kecamatan tertentu lainnya.

“Produksi yang melimpah Itu bisa terjadi karena teknik dari pertaniannya dan juga karena masalah kesuburan tanah,” ungkapnya

Berdasar dari hasil petani yang melimpah dibeberapa kecamatan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, sangat optimis jika program visi misi sejuta ton gabah di periode kedua masa pemerintahannya bisa tercapai, sehingga kata dia, surplus beras yang ada di Konawe selalu dikiriam untuk daerah lainnya di Sultra, bahkan keluar Sultra.

“Di Konawe ini ada bahkan petani yang sudah bisa 12 sampai 13 ton per hektarnya. Produksi yang seperti ini yang kita harapkan bisa merata ke petani-petani lainnya di Konawe,” harapnya.

Selain peningkatan produksi pemerintah juga memantau harga gabah para petani pasca panen, dari tingkat petani sampai pengusaha penggilingan, dimana saat panen harga gabah kerap dimainkan para tengkulak yang dinilai merugikan petani.

Melalui wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, pemerintah daerah meminta pihak Bulog Konawe untuk aktif memantau hal tersebut, agar gabah petani bisa dibeli minimal dengan harga sesuai standar pemerintah.

“Untuk kesejahteraan petani, kita harus berikan harga terbaik, minimal sesuai trandar pemerintah, yakni Rp4.200. Kita tidak ingin tengkulak untung, tapi petani buntung,”katanya.

Kontributor : Nasruddin

Desain Terbaru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here