Lasusua, Koran Sultra – Kebakaran yang menghanguskan ratusan hektar kebun cengkeh milik warga terjadi di Desa Parutallang Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara.
Insiden kebakaran terjadi ini diakibatkan salah satu warga membakar kebun miliknya untuk di jadikan lokasi pemeliharaan Sapi, namun api cepat membesar karena daun yang kering akibat musim kemarau dan angin yang kencang sehingga api tidak dapat di padamkan.
Kebakaran sampai saat ini masih terjadi dan mengancam empat Desa sekitarnya yakni Desa Tanggaruru,Desa Mataiwoi, Desa Puurau dan Desa Lalombundi, untuk mengantisipasi kebakaran tidak meluas warga memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Menurut Rober (40) yang menyaksikan awal mula api menjelaskan, sekitar siang pukul 01,30 Wita api berasal dari kebun milik H. Arisa (50) yang saat itu membakar sampah dilokasi perkebunannya, namun karena api sudah padam sehingga pemilik kebun ini meninggalkan lokasi tersebut. Ungkapnya
Ternyata api tersebut kembali menyala di tiup angin dan dengan cepat membakar pohon cengkeh di sekitarnya. “ kebakaran ini sudah 2 hari berlngsung, kami tidak bisa memadamkan api karena angin yang cukup kencang dan daun yang sudah kering cepat terbakar di musim kemarau ini,” kata Rober.
Kepala Dinas Kehutanan Kolut. Drs. Tahrim Hodi yang di temui dilokasi kejadian, menggungkapkan, sebenarnya wilayah Hutan lindung batasnya di Kilo meter 10 dan Lokasi kebakaran berada di kilo meter 30. Ujarnya.
Kami kesulitan dengan titik kordinat hutan lindung karena beberapa tahun lalu masyarakat sudah menggunakan lokasi hutan lindung untuk menanam cengkeh dan tanaman lainnya. Ujar Tahrim.
Sampai saat ini pihak pemadam kebakaran kesulitan padamkan api karena lokasi yang sulit terjangkau dan tidak ada alat untuk memadamkan api. Sementara pihak yang terkait masih melakukan rapat untuk mencari solusi untuk pemadaman api yang masih saja terjadi.
Kontributor ; Israil Yanas