Tirawuta, Koran Sultra – Rapat pleno rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan Bupati dan wakil bupati kabupaten Kolaka Timur (Koltim), menjadi ajang protes Panwaskab Koltim.
Saling protes berlangsung saat rapat pleno yang dipimpin ketua Komisi Pelihan Umum (KPU) Koltim Darwis yang berlangsung hingga pukul 23.00 wita.
bermula, pada saat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Poli- polia mempersentasekan DPT di wilayahnya. Saat itu ketua Panwas La Golonga langsung melayangkan protes, sebab menilai DPT yang dipersentasekan tidak sesuai dengan data Daftar Pemilih Sementara (DPS) karena terjadi tambahan wajib pilih.
“Jumlah DPT yang dipersentasekan pihak PPK Poli-polia dari jumlah DPS yang dimiliki Panwas lebihnya sangat signifikan, karena jumlahnya telah mencapi lima ratusan. Itu sangat signifikan,” tegasnya. Ucap Ketua Panwaslu Koltim La Golonga.
akibatnya, Panwas meminta agar DPT PPK Poli-polia supaya dipending sementara waktu sambil melakukan perbaikan, karena pihak Panwas meminta agar PPK Poli Plia memberikan jawaban terkait dokumen A.2.KWK tentang tanggapan masyarakat, untuk membuktikan kebenaran DPT itu.
Sementara itu,Terkait dokumen A.2.KWK, pihak KPU Koltim belum bisa mengakomodir keinginan Panwas, sebab alasannya jaringan kurang stabil atau rusak.
KPU memberikan alasan menerima masukan dari Panwas dan memang berencana menayangkan dokumen A.2.KWK. Namun karena jaringan rusak di areal kantor KPU Koltim sehingga keinginan itu tidak bisa dipenuhi.
Darwis berjanji akan memperbaiki semua kekurangan di kantor KPU dan akan memberikan dokumen yang dibutuhkan Panwas.
Rapat penetapan DPT tidak berakhir sampai disitu. Hal ini disebabkan Panwas dan beberapa tim sukses Pasangan Colon ngotot supaya KPU untuk sementara mempending DPT kecamatan Poli-polia dan Tirawuta karena tidak sesuai DP, dimana awalnya KPU menerima hal itu, namun PPK Poli-polia dan Titawuta tidak menerima, sehingga ketua KPU meminta kesepakatan untuk melakukan skorsing selama kurang lebih 1 jam dari pukul 18;00 sampi 19:00 sehinga selama waktu skors disaran kan kepada PPK Poli-Polia dan PPK tirawuta diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan data dengan harapan bisa singkron dengan data panwas ,, apalagi Panwas tetap ngotot supaya DPT tetap mengacu pada DPS yang ada.namun sampai tiba saatnya rapat dibuka kembali oleh Ketu KPU Darwis,sangat disayangkan setelah PPK poli- polia setelah mempersentase kan kembali dengan secara lisan, pihak panwas tak kunjung puas dengan hasil persentase dari PPK poli-polia,
Akibatnya, terjadi suasana ricuh dan adu mulut antara PPK Poli-polia dan Tirawuta dengan Panwas. Alasannya, PPK Poli-polia tidak menerima jika DPT di wilayahnya dipending, apalagi mereka telah bekerja selama 4 hari 5 malam untuk menyelesaikan DPT, tapi tiba-tiba Panwas dengan seenaknya meminta dipending. Bahkan PPK Poli-polia saking kesalnya langsung membanting dokumen diatas meja yang membuat suasana semakin gaduh.
Setelah terjadi perdebatan alot dan pihak KPU memberikan pemahaman, akhirnya suasana rapat bisa teratasi, dimana PPK Tirawuta dan Polipolia berjanji siap mempertanggungjawabkan DPT yang dilaporkan jika terjadi temuan, serta siap keluar dari PPK.
Menurut Darwis, rapat peleno rekapitulasi DPT bukanlah hal yang bersifat paten dan final. Kalau nantinya masih ada ketidak sesuaian dengan data yang ada sekarang yang kemudian ada perubahan daftar DPT ditemukan di lapangan, itu semua masih bisa dilakukan perbaikan.
“Kita masih punya waktu banyak untuk melakukan koreksi dan perbaikan sesuai peraturan KPU, dimana kita diberikan waktu perbaikan sampai dengan enam hari min H pemilihan. Jadi saya kira ini tidak ada masalah,diakuinya dan permohonan maafnya darwis kepada Panwaslu, atas segala kekurangan pasilitas di KPU,” kalau hari ini masih ada kekurangan dan ketidak sesuaian keinginan panwas saya selaku Ketua KPU minta maaf dan saya berjanji untuk peleno berikutnya saya akan menyiapka layar guna menampilkan hasil dari persentase DPT PPK biar lebih Efektip lagi dan apa yang akan saya tetapka Hasil rekapitulasi (DPT) yang KPU tetapkan saya akan pertanggungjawabkan ,” kata Darwis.
Kontributor : Dekri