Kolaka,Koran Sultra – Desa Rano Sangia yang terletak di bagian Selatan Kabupaten Kolaka merupakan desa yang berada di Daerah Pegunungan, masyarakat Desa Rano Sangia didominasi dengan berkebun, dengan kondisi masyarakat yang berada di daerah Pegunungan, menyebabkan Masyarakat kesulitan mendapatkan Air bersih pasalnya menggali sumur di daerah tersebut tidak berhasil dikarenakan Banyaknya Batu – Batu Cadas di Kedalaman Dua Meter dari Permukaan Tanah.
Oleh karena itu Masyarakat setempa mesti rela bersabar mengambil air yang berada di Lembah yang jaraknya lumayan jauh kisaran dua Kilo Meter dari Pemukiman Warga Desa Rano sangia.
Banyak dari warga Desa yang berdomisili di sana menyerah dan memilih untuk meninggalkan Desa dengan alasan kesulitan mendapatkan Air sebagai Unsur Utama dalam Kehidupan Mereka.
Olehnya itu Pemerintah Desa setempat berharap sekiranya Pemerintah Kabupaten dapat melihat kondisi ini dan membantu masyarakat untuk keluar dari kesulitan mendapatkan air bersih.
Kepala Desa Ranosangia Ardin, pada awak media ini sangat mengharapkan Dukungan Pemerintah Daerah agar membantunya memecahkan Masalah yang dihadapi Warga Desanya.
Menurutnya sudah puluhan Kali dirinya bersama Warganya berusaha menggali sumur namun hasilnya selalu Nihil karena Batu Cadas yang cukup besar dan padat menghalangi Proses Penggalian sumur, “saya bersama Warga Desa Rano Sangia tidak henti-hentiny berupaya untuk menggali Sumur agar sumber air dekat dari Pemukiman Warga, namun kondisi alam tidak Mendukung, untuk itu kami selaku Pemerintah Desa Rano Sangia sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka agar memberikan Solusi dari masalah yang kami hadapi ini” ujar Ardin berharap.
Dari hasil pantauan Wartawan Koran Sultra dilapangan, fakta yang ada di desa Rano Sangia memang sangat memperihatinkan, bukan hanya kaum Adam yang memikul Air, kaum Hawa pun rela memikul Air dari Lembah meski kerap mengeluh.
Kontributor : Apriyanto