Wakatobi, Koran Sultra – Lagi, lembaga organisasi masyarakat yang tergabung dalam konsorsium beberapa lembaga, mengelar aksi unjuk rasa penolakan atas draf rancangan Peraturan Presiden (Perpres) BOP Wakatobi, di depan kantor Bupati Wakatobi, Senin (23/5).
Selain itu, massa mendesak Hugua untuk membubarkan Kelompok Kerja (Pokja) percepatan BOP daerah, yang dianggap telah mengiming-imingi masyarakat dalam bentuk program BOP.
Adalah Saniru mengatakan, bahwa tim Pokja percepatan BOP daerah, tidak transparan dalam memberikan sosialisasi BOP pada masyarakat. Tim Pokja menurutnya, lebih mensosialisasikan manfaat sisi positifnya, dan tidak menjelaskan sisi dampak negatifnya pada masyarakat.
Yang dimaksud Saniru adalah rancangan Perpres yang dikeluarkan pemerintah pusat. “Jangan hanya gambaran yang manis-manis saja, tim pokja harus menjelaskan apa yang tersurat dalam rancangan perpres itu,” ungkap mantan wartawan ini.
Hal yang serupa disuarakan Alimayono. Mantan wakil rakyat itu memaknai sosialisasi yang telah dilakukan tim pokja yang dibentuk melalui SK Bupati, hanya sebagai bentuk janji semu.
“Dimana letak kesejahteraan rakyat. Kalau kita berbicara soal aturan rancangan perpres ini, tidak ada,” tegasnya.
Sebagai putra asli Wakatobi yang tidak ingin tanah milik leluhurnya itu dimiliki pihak swasta, dalam hal ini BOP. Alimayoni pun dengan tegas menyatakan sikap penolakan terhadap BOP.
Hal ini diamini oleh Rahman. Mantan Aktivis HMI ini lebih menyoroti kerja Pokja dalam memberikan penyuluhan terhadap BOP. Bahkan ia menilai tim Pokja untuk lebih transparan, dan tidak terus mensosialisasikan yang manis, namun didalamnya penuh duri.
“Saya tahu Ketua Pokjanya pak Sudjiton, orang Kaledupa, saya juga orang kaledupa. Nah, sebagai putra Kaledupa, sewajarnya saya mengingatkannya, bahwa ingat BOP tidak hanya madunya, tapi racunya harus dikeluarkan pada masyarakat,” pintannya.
Sayang, aksi unjuk rasa damai itu belum bisa mendapatkan tanggap dari Bupati Hugua ataupun tim Pokja. Massa berjanji akan terus melakukan aksi penolakan, sebelum ada kata pembatalan dari Pemda Wakatobi.
Tak hanya sikap penolakan, massa juga mendirikan posko penolakan BOP. Posko penolakan itu berdiri dialun-alun lapangan Merdeka Wangiwangi, tepat depan kantor Bupati Wakatobi. (Anto)
Salah seorang orator massa, Alimayono menyuarakan penolakan terhadap BOP Wakatobi, di depan kantor Bupati Wakatobi, Senin (23/5).
Kontributor : Surfianto Nehru