Raha, Koran Sultra – Ratusan Guru yang bertugas didaerah terpencil ( Dacil ) Kabupaten Muna mengancam akan mogok kerja.
Pasalnya, Ratusan Guru Dacil ini kini tak lagi menerima Dana Tunjangan Daerah Terpencil sebagaimana yang biasa mereka terima pada tahun tahun sebelumnnya.
Hal ini diungkapkan oleh Para Guru Dacil ini saat kembali menyambangi Kantor DPRD Kabupaten Muna mengadukan persoalan ini.
Saat menemui Para Guru, La Ode Iskandar Anggota Komisi II DPRD Muna mengatakan pihaknya telah melakukan Hearing hal ini dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Muna.
Menurutnya, saat hearing berlangsung Pihak Dinas Pendidikan dihadiri oleh Masrul selaku Kepala Bidang Tekhnis dan memberikan penjelasan yang normatif saja, “ tidak diusulkan di kementerian pendidikan karena kabupaten Muna sudah keluar dari daerah tertinggal sehingga kuotanya ( Guru Dacil ) berkurang di Kementerian Pendidikan” kata La Ode Iskandar dihadapan para Guru Dacil ini selasa 31/05.
Selain itu, katanya. keterangan Masrul pada saat hearing, hal ini merujuk SK bupati tahun 2015 hanya sebanyak 372 orang yang berhak mendapatkan gaji tunjangan dacil, namun hal ini telah dilaporkan di DPR RI.
“ kami sudah melaporkan hal ini di Komisi X DPR RI, agar memanggil Kementerian Pendidikan untuk melakukan dengar pendapat dan laporan kami, juga dilampirkan dengan Keterangan Masrul” jelasnya.
Data guru dacil kurang lebih 700 orang sejak tahun 2013 sampai 2015 masih mendapatkan tunjangan gaji dacil, ditahun 2016 ini yang mendaptkan hanya 372 orang,sementara dalam catatan guru guru sekitar 300 lebih tidak mendapatkan tunjangan dacil
“ini menjadi hal baru, kalau kita berbicara SK bupati 2015 kita masih pegang, namun anehnya kita tidak diberikan hak kami.” ujar La Sukurdin SMP 4 satu atap Pasir putih bersama guru guru lain.
Menurut La Sukurdin, diduga hal ini ada kaitannya dengan Politik.
“ menurut saya akibat perbedaan politik, sehingga kami tidak diberikan gaji tunjangan dan kami siap untuk mogok mengajar. “ujarnya
La Ode Amsar guru SD 9 Pasir Putih Menambahkan, dengan dikeluarkannya sekitar 300 lebih guru dacil dari data awal 700, saat ini belum diketahui total jumlahnya jika Diknas melakukan perekrutan baru, ucapnya.
Kontributor : Bensar