Raha, Koran Sultra – Insiden Bom Molotov yang meledak Jl. Melati Kelurahan Wamponiki Kecamatan Katobu Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara menggegerkan warga setempat.
Kaca rumah milik korban pecah dengan sadel jok motor rusak akibat teriris oleh benda tajam, Beruntung atas isiden ini tidak menimbulkan korban jiwa.
Kejadian ini terjadi pada senin 27/06 sekitar pukul 20.30 di Rumah Milik Samsul Bahri (42) warga Jl. Melati Kelurahan Wamponiki.
Informasi yang dihimpun, Bom Molotov ini di lemparkan oleh orang tidak dikenal di atas atap rumah milik Samsul Bahri, dan Saat meledak membuat Kaca Jendela rumah La Ode Amila (60) yang rumahnya bersebelahan dengan samsul bahri ini pecah berantakan.
Apakah insiden ini ada akaitannya dengan Pasca PSU Jilid II di Kabupaten Muna, hal ini masih dalam penanganan Pihak Kepolisian Resort Muna.
Pihak Kepolisian sudah melakukan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) diketahui pelaku yang belum diketahui identitasnya ini (OTK) sebelumnya sempat berdialog dengan warga sebelum melakukan aksi nekadnya.
Orang tak dikenal ini bertanya kepada salah seorang penghuni rumah milik Kepala Dinas Pertanian (Hamalin), dan diketahui OTK ini sudah dalam keadaan mabuk.
“dimana rumahnya kadis pertanian” Tanya Pelaku sebagaimana informasi yang dihimpun Lalu dijawab oleh sang anak bahwa saat ini Pak Kadis sedang ke Masjid.
Tak lama kemudian pelaku kemudian menghampiri rumah Samsul Bahari tetangga sebelah Hamalin, lalu melemparkan bom motof keatas atap, sehingga membuat rumah disebelahnya milik La Ode Amila, kaca rumahnya dipecah dan motor miliknya teriris parang dibagian sadelnya.
“bom molotof yang dilempar keatap rumah samsul terguling jatuh diantara rumah Hamalin dan menghanguskan pohon,dan bom tersebut terbuat dari botol, terisi minyak tanah dan memakai sumbu.”ujar AKBP Yudith S.Hananta Sik. Kapolres Muna,Selasa (28/6) siang di polres.
Menurut Yudith, kejadian ini tidak ada hubunganya dengan politik PSU Jilid II tatapi masalah pribadi.
“karena kita sudah melihat motifnya,ini masalah pribadi mereka,sekarang ini saksi kita masi periksa dan kami sudah olah TKP,serta melakukan penyelidikan.”pungkas akan terus melakukan patroli.
Samsul Bahari mantan kepala bidang di Nakertrans dikonfimasi dirumahnya mengatakan, saat kejadian tersebut, dirinya masih berda di mesjid, sementara saat itu dirumahnya hanya tinggal isteri dan anaknya.
“ia Alhamdulilah kita masi dilindungi yang maha kuasa,untung tidak makan korban jiwa. Denga kejadian itu memang istri saya mendengar bunyi diatas atap lalu terguling dan jatuh ditanah dan menyala. “pungkas.
Sedangkan La Ode Amila iman mesjid Atqkwa, ia mengatakan setelah pulang dari sholat dirirnya kaget mendapati kondisi rumahnya rusak, “ rumah saya pecah kaca jendelanya sedangkan motor saya robek sadelnya,barang kali dipotong” katanya.
“kami sudah laporkan dikepolisain, dan bunyi kaca itu saya tidak dengar, padahal rumah dipinggir masjid.”kesalnya
Kontributor : Bensar