Nur Alam Berkisah, Dirinya Sempat dibuat Bingung Dengan Pertanyaan Ina-Ina Di Muna
Kendari, Koran Sultra – Bupati dan Wakil Bupati Muna Periode 2016 – 2021 resmi dilantik pada Jum’at 02/09, bertempat di Gedung Aula Bahtera Mas LM. Rusman Emba, ST dan Ir. Malik Ditu, M.Si dilantik dan diambil sumpahnya oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Dr. Nur Alam.
Sesuai jadwal, Pelantikan semestinya dilaksanakan pada Pukul 09.00, namun karena adanya halangan sehingga Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Muna terpilih ini molor hingga dua jam lamanya.
Pasangan LM Rusman Emba-Malik Ditu dilantik dan diambil sumpahnya itu berdasarkan surat keputusan (SK) Mendagri nomor 131.74-6506 tentang pengangkatan bupati Muna dan 132.74-6507 tentang pengangkatan Malik Ditu sebagai Wakil Bupati Muna.
Usai melantik secara resmi Bupati dan wakil bupati Muna LM Rusman Emba.ST dan Ir.H.Malik Ditu MSi, digedung Aula Batheramas, Jumat (2/9)pukul 11.00 Wita. Gubernur Sultra ini walaupun kini berstatus sebagai tersangka yang ditetapkan oleh KPK namun masih terlihat bercanda.
Kata Nur Alam,ada hal yang menarik politik di Muna cerita rakyat selama pilkada yang berlangsung sampai PSU Jilid II mengenai pesta demokrasi yang berulang-ulang kali.
Dr.H.Nur Alam,Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) berkisah suatu ketika dirinya sempat dibuat bingung atas pertanyaan seorang Ina-Ina (Nenek-Nenek) dari Muna, yang hampir tidak bisa dijawab yakni soal, apa ini PSU atau Pilkada? Kata Nur Alam dalam kisah ceritanya.
“pertanyaan itu saya hampir tidak bisa jawab, karena substansinya sama. Ini sebagai edukasi politik yang tampak kita sadari,muna yang begitu kecil tetapi masuk dalam peta politik nasional.”pungkas dalam sambutanya.
Kata Nur Alam,Muna daerah kecil yang tidak ada dalam peta politik, oleh karena itu mekanisme, pilkada yang langsung beberpa kali saya anggap sebagai dinamika politik lazim.
” tapi saya anggap tidak lazim,mengapa tidak lazim, kabupaten muna menonjol Good (bagus) untuk Muna.”ujarnya sembari tersenyum.