Kolaka, Koran Sultra – Puluhan masyarakat Babarina menggelar aksi unjuk Rasa didepan Kantor bupati Kolaka Kamis ( 15/9), Mereka meminta Bpati kolaka segera menghentikan aktivitas pertambangan yang ada di desa muara lapao- pao, Kecamatan wolo, Kabupaten Kolaka, di karenakan aktivitas tersebut tidak sesuai IUP yang dimiliki oleh PT.Wil.
Kordinator aksi Zakiman menjelaskan, jika aktivitas pertambangan nikel yang ada di desa muara – lapao pao, tidak sesuai IUP yang dimiliki, jadi kuat dugaan bahwa aktivitas pertambangan merupakan Ilegal, Juga mengenai lokasi masyarakat tidak di akui oleh pihak perusahaan, Untuk itu Bupati kolaka harus menhentikan aktivitas tambang tersebut dan meminta agar melakukan proses hukum kepada pihak perusahaan, teriaknya
Juga mengenai lahan masyarakat yang tidak di akui oleh pihak perusahaan sehinggah menuai kemarahan masyarakat sudah tidak bisa di bendung lagi, untuk itu mereka meminta bupati segera menemuinya” kami minta bapak bupatu segera menemui kami, jangan salahkan jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan” kecam hide
Sementara itu Aris kepala kesbangpol yang menemui massa,dan melakukan negosiasi kepada para pendemo, selanjutnya mengarahkan pendemo untuk menemui pihak DPRD, di mana bupati tidak ada di tempat namun hal tersebut tidak membuahkan hasil, dimana massa tidak ingin menemui Pihak DPRD karena ketidak percayaannya dalam menindak lanjuti aspirasi masyarakat di nilai nol ” kami tidak mau bertemu dengan anggota dewan karena kami tidak percaya lagi kepada anggota DPRD, kami ingin ketemu penentu kebijakan yaitu bapak bupati, dan jangan mengatakan bupati tidak ada di tempat karena informasi bupati ada di dalam bersama, bapak kapolres dan kajari, untuk itu jangan terkesan bapak bupati menhindari masyarakat yang ingin mengadu” teriak Hide
Namun hal tersebut juga tidak mendapat tanggapan dari pemerintah daerah, maka itu massa melanjutkan aksi pelaporan ke polres kolaka terkait dengan pihak PT. wil yang mengeluarkan statemen kalau masyarakat bajo tidak memiliki lahan, namun laporan pendemo tidak di terima dengan alasan tidak memenuhi unsur, untuk itu masyarakat kembali dan bakal melanjutkan aksi unjuk rasanya di kantor gubernur dan kapolda sultra