Raha, Koran Sultra – warga melakukan protes terhadap Raskin yang dibagikan kepada warga Desa Lagasa, Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara.
Pasalnya, warga setempat pada saat pembagian RaskinKamis 20/10 sekitar puku l 11.30 mereka menemukan di Balai Desa adanya tumpukan Beras yang tidak layak konsumsi
Menurut warga setempat terlihat tumpukan beras yang tidak layak pakai dimana terindikasi beras ini bantuan dari sosial 1 ton dan diperikarakan sisanya tinggal 10 karung yang tidak sempat dibagikan terhadap masyarakat lansia, beberapa bulan yang lalu.
Atas dasar ini Lo Ode Madewen, (54) salah satu LSM setempat menduga beras lama ini dicampur dengan beras dari bulog.
“kami tidak inginkan jangan sampai beras busuk itu dicampurkan dengan beras bulog”ujar
Saat pembagian Raskin Sempat terjadi keributan warga, dengan ditemukannya beras rusak berada diruangan balai desa, tak hanya itu ada sesorang warga melihat karyawan mengayak beras rusak tersebut.
“saya melihat kalau beras rusak itu diayak mengunakan pukat ikan. ” beber Suriani (45).
Sementara itu operator tehnis pembagian Ahmad(28) mengatakan, beras itu tidak mengurangi dalam pembagian.
“kita hanya pisahkan dengan beras lama, perorang mendapatkan sesuai haknya yakni 21,1 kg dan kami Sudah tidak bagi karena masyarakat menuntut. “ujarnya.
Terlihat aparat Kepolisian Resort Muna langsung Ketempat kejadian perkara (TKP) mengambil sampel beras dan barang bukti pukat dan beras rusak diamankan.