Feature: Dekri Adriadi
Koresponden: Kolaka Timur
Dia, Mustari(48) warga dari Desa Lalowosula, Kecamatan Ladongi, Kolaka Timur (Koltim), yang saat ini tak kenal rasa lelah, mencari uluran tangan dari sang dermawan. Demi Manda (35) sang istri tercinta, yang saat ini mengidap penyakit kronis disalah satu bagian sensitif wanita.
Istri Mustari, yang bernama Manda itu, saat ini menderita penyakit kangker payudara. Bagi Mustari, kesehatan sang istri merupahan hal yang paling penting dalam hidupnya. Tidak heran Ia rela berpanas panasan demi mengorek perhatian para dermawan yang Ia sambangi.
Dengan modal selembar kertas foto berukuran kecil, terlukis payudara sang istri yang kini sudah mulai menghitam akibat penyakit kangker yang ia derita. Dengan mata yang berkaca-kaca, terlihat jelas jika Mustari, ingin melihat Ibu dari kelima anak anaknya itu dalam keadaan sehat.
Meminta belas kasih, Mustari hanya bisa persentasi pada orang-orang jika sakit yang diderita Manda sang isrti tercinta itu , sudah berkisar 18 bulan yang lalu.
Berbagai cara yang ia lakukan demi kesembuhan manda, dimulai dari membawahnya ke dukun, hingga memberikan obat herbal, yang ia dapatkan dari saran orang orang.
Namun apa daya, dukun serta obat herbal yang selalu dikonsumsi sang istri, tidak mampu menyembuhkan penyakit yang terbilang kronis itu. Meskipun Ia tidak pernah menyangka, jika penyakit tersebut bakal menutup secara perlahan senyumnya, seperti di 18 bulan yang silam.
Dikisahkannya, benjolan kecil itu telah mengubah semangat dalam keluarganya menjadi lesu. Mustari menceritakan jika penyakit yang diderita Manda tiba tiba terasa sakit, ia hanya dapat menindis punggung istrinya. Agar rasa sakit yang terasa perih itu dapat hilang meski sekejap. ”Nanti di tindis punggungnya baru berhenti sakitnya,” ucap lesu dari Mustari.
Sebelumnya kata Mustari, Istrinya itu pernah ia antar ke rumah sakit yang ada di Koltim. Guna melakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang diderita istrinya sebelum membesar. “Dokter sarankan supaya di operasi. Selain istri saya takut dioperasi, kami juga tidak punya biaya untuk melakukan operasi seperti yang disarankan dokter. Makanya istri saya hanya mengkonsumsi obat herbal,” tutur Mustari.
Mustari juga menceritakan, jika pernah berinisiatif mengajak istri tercintanya itu menggalang dana hingga ke Makasar. Setibanya di Makasar, Istri mutari akhirnya diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut disalah satu rumah sakit yang ada di sulawesi selatan.
Selama dua bulan di rumah sakit tersebut, Istrinya pun tak kunjung di operasi. Akhirnya Mustari memilih untuk memulangkan kembali Istrinya ke kampung dan kembali mengkonsumsi obat herbal.
“Karena tidak dioperasi waktu di Makassar, makanya saya bawa pulang lagi istriku. Karna adaji obat herbal,” pungkasnya.
Saat ini penyakit kangker payudara istrinya itu semakin parah. Bahkan kata Mustari, payudara sebelah kanan istrinya itu kini telah hancur.
Setelah sepanjang perjalanan ditempuh Bapak dari lima anak itu, akhirnya berkunjung ke kantor Sekretariat Daerah Koltim. Mustari yang ditemani Pengurus Yayasan Sosialisasi Kanker Indonesia (YSKI) Marlina, bertemu dengan Asisten III Syamsul Bahri Majid dan Kabag Humas Pemda Koltim Selasa (15/11). Disana ia menceritakan keluh kesahnya saat ini. Dan allahamdulilah ada respon yang baik dari pihak asisten serta Humas Koltim tersebut. Ia dijanjikan bakal dibantuh oleh Penkab koltim dalam kesembuhan sang istri tercintanya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat istri saya bisa di operasi. Karena pihak Pemerintah Koltim sangat merespon untuk membantu istri saya,” tuturnya.