Jaksa Periksa Kepala DPPKAD Mubar

DPPKAD Mubar Zakaruddin Foto: Bensar
DPPKAD Mubar Zakaruddin Foto: Bensar

RAHA, KORAN SULTRA– Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkab Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara diperiksa tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Muna, Jumat (3/2). Pemeriksaan selama sekitar beberapa jam itu, berlangsung di ruang penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Muna.

Dalam pemeriksaan itu, Zakaruddin datang sendirian, ia dimintai keterangan terkait, proyek irgasi katangan 1 Desa Parura Jaya Kecamata Tiworo Selatan. Yang menelan anggaran sebesar Rp 6,9 miliar.

Selain itu, Jaksa juga meminta keterangan pada Zakaruddin terkait pekerjaan jalan poros Wuna – Lafinde, jalan poros Wakoila – Waturempe, jalan poros Lafinde – Mapraha.

Kajari Muna Badrut Tamam SH MH melalui Kasi Intel Kejaksaan La Ode Abdul Sofian SH MH mengatakan, pekerjaan irigasi katangan 1 dan 4 poros di Mubar, dalam tahapan pencairan dana.

“Kita periksa karena ada indikasi korupsi dalam kasus ini. Kalau tidak ada indikasi korupsinya, tidak mungkin kita panggil mereka kesini,” ujarnya.

Sedangkan pemeriksaan Zakaruddin itu, untuk mengetahui realisasi pencairan dana.

“Kadis DPPKAD Mubar datang membawa sejumlah dokumen yang kita minta, terkait pencairan proyek irigasi katangana 1 dan 4 poros jalan di Mubar,” pungkasnya.

Kata Sofyan, semua pihak bakal dimintai keterangan baik itu rekanan, bendahara, konsultan, maupun Tim PHO bakal diperiksa terkait proyek tersebut.

“Tidak hanya tiga orang ini yang kami periksa, tapi juga semua pihak seperti rekanan, PHO, konsultan, bendahara keuangan, akan kami periksa semua,” kata Sofyan.

Sementara Zakaruddin yang dikonfirmasi saat ditemui di Kejaksaan menuturkan kedatangannya itu tak lain merupakan sebatas klarifikasi.

“Saya datang ke Kejari Muna atas inisiatif sendiri, guna klarifikasi masalah pencairan dana proyek irigasi katangan 1 dan sejumlah poros jalan. Kita ini kan cuma mengurus masalah pencairannya. Sepanjang dukumennya lengkap, pasti kita cairkan. Kalau kemudian katanya proyeknya tidak beres itu dan ini, itu urusan orang lapangan. Kami tidak mengurus masalah tehnis dilapangan,” tegas zakaruddin.

Kontributor : Bensar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *