Sebut Salah Satu Paslon Pembohong, Kepsek Babak Belur Siswanya

Muh Rizki dan Muh Aldin di Polres Muna melaporkan Kepseknya Drs. Salimin
Muh Rizki dan Muh Aldin di Polres Muna melaporkan Kepseknya Drs. Salimin

RAHA, KORAN SULTRA– Kepala Sekolah SMP 1 Wadaga Drs Salimin, dilaporkan ke polisi lantaran diduga telah memukul dua orang siswanya sendiri.

Salimin akhirnya harus berurusan dengan pihak Polres Muna akibat perbuatannya yang telah memukul ke dua muridnya Muh. Rizki (11) dan Muh. Aldin (14) pada, Senin 6 Februari lalu.

Kejadian itu bermula ketika dua pelajar ini, menyebut salah satu pasangan calon (Paslon) di Muna Barat (Mubar), saat sedang bermain tanya jawab pada selembar kertas.

Kedua anak ini bercanda gurau, salah satu dari mereka bertanya pada temannya, (Apa yang dimaksud dengan Insani, dan Rajiun-Ahmad Lamari red), kemudian, diantara mereka menjawab dengan selembar kertas (Insani baik, Rajiun bohong red).

Melihat dua orang siswanya ini membanding-bandingkan Paslon, sontak kepsek tersebut naik darah sehingga mengakibatkan Muh Rizki dan Aldin mengalami memar pada bagian paha dan betis, benjol pada bagian kepala, serta bibir sebelah kiri salah satu dari mereka mengeluarkan darah akibat permainan silat sang Kepsek tersebut.

Dari keterangan Muh Rizki, dalam kejadian itu keduanya ditendang dibagian paha dan betis mereka dengan menggunakan sepatu, kemudian keduanya di tampar dan dipukuli pada bagian kepala secara berulang-ulang. Bahkan, keduanya dapat ancaman bakal mau dipukuli dengan bangkuh sekolah serta bakal dikeluarkan dari sekolah tersebut.

“Pertama ditendang pahaku, terus betisku pake sepatu kantornya, habis itu di pukul kepalaku dan di tampar. Kita dipukuli begitu ulang-ulang. Habis itu kita di ancam mau dipukul pakai kursi dan diberhentikan dari sekolah,” kata Muh Rizki yang terbatah-batah, saat memberikan keterangan pada penyidik polres Muna.

Kapolres Muna AKBP Yudith S Hananta SIk mengatakan, kasus penganiayaan kedua siswa tersebut saat ini sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami proses kasus ini sesuai prosedur hukum. Terlapor yaitu kapsek, saat ini sudah kami amankan, termaksud Saksi dan pelapor. Semunya kami periksa hari ini,” kata Yudith saat di konfirmasi lewat via hendpone, Selasa (7/2).

Sementara itu orang tua siswa Aldin, Waode Amuni (47) mengatakan, sebelumnya kepsek tersebut datang kerumahnya, menyampaikan jika anaknya akan discorssing selama seminggu, karena pelanggaran yang di lakukan.

“Saya bersama suami, belum tahu kalau anak kami habis dianiaya, padahal kepseknya habis dari rumah menyampaikan jika anak kami akan diistrahatkan selama satu minggu, karena salah satu pelanggaran yang di lakukan di sekolah,” ujar Waode Amuni ketika ditemui dipolres.

Kata dia, Kepsek (Drs Salimin red) sebelumnya telah menyampaikan pada mereka jika mendukung salah satu paslon Bupati Mubar.

“Yang kami anehkan kenapa bicara begitu sengaja menghukum anak kami biar bisa berubah pikiran. Anak kami masih dibawah umur, belum punya hak pilih,” katanya.

Dikesempatan yang sama, orang tua Muh Rizki, La Ode Arwan(48) nampak geram atas ulah oknum kasek.

“Kasus ini harus di proses secara hukum, karena terus terang saja anak saya itu sampai diusianya yang sekarang, saya dan Ibunya tidak pernah pukul. Seenaknya memukili hanya karena dianggap beda pilihan,” kesalnya.

Kontributor : Bensar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *