Kepsek SD di Koltim kena Tipu, Transfer Uang Hingga Rp25 juta pada Rekanan Palsu

Bukti transfer Amin pada oknum yang mengaku rekanan Kadis Pendidikan Koltim Foto: Dekri
Bukti transfer Amin pada oknum yang mengaku rekanan Kadis Pendidikan Koltim Foto: Dekri
Bukti transfer Amin pada oknum yang mengaku rekanan Kadis Pendidikan Koltim Foto: Dekri

TIRAWUTA, KORAN SULTRA– Hati-hati dengan modus penipun yang berkedok rekanan, atau pengambil kebijakan, di daerah. Sebab, sudah banyak orang kena tipu akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab ini. Di Kolaka Timur (Koltim), seorang kepala sekolah SD ketipu, oleh oknum yang mengaku rekanan proyek bangunan sekolah.

Amin, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tondowatu, Kecamatan Uluiwoi, Kabupaten Koltim, Provinsi Sultra, terpaksa hanya bisa pasrah dengan keadaannya, setelah terkena tipu oleh salah seorang oknum yang mengaku rekanan kepala Dinas Dikmudora Koltim.

Amin, mengaku telah mengirimkan uang senilai Rp25 juta, pada seseorang yang diduga rekanan palsu.

”Saya kirimkan itu dua kali, pertama saya kirimkan Rp15 juta kemarin, (Rabu 12/4 red), yang kedua saya kirim Rp10 juta tadi, (Kamis 13/4 red),” ujar Amin dengan nada sedih.

Kata Amin, pihaknya mengirim uang tersebut melalui via rekening milik oknum yang mengaku rekanan proyek bangunan sekolah.

”Saya kirim di rekeningnya, atas nama Darmawan Winata, lewat transfer di bank BRI cabang Rate-rate. Saya berani kirim, karna orang itu mengaku kenal dengan Kepala Dinas Pendidikan Koltim, dan ia mengaku bakal memberikan saya dana bangunan sekolah senilai Rp515 juta,” pungkas Amin, Kamis (13/4) di Tirawuta.

Karena merasa yakin, kepala sekolah SD Tondowatu itu, akhiranya mengirimkan dana tersebut.

Kata Amin, awalnya memang ragu pada orang tersebut. Namun setelah ia diberikan nomor telepon yang katanya milik Kadis Pendidikan itu, akhirnya yakin.

”Dia kasika nomor telpon. Karna saya kasih tau saya kordinasi dulu sama Kadis ku, dia bilang langsung saja telpon. Makanya saya telpon itu nomor. Kebetulan suara perempuan juga,” jelas Amin.

Setelah berbincang lewat via telepon dengan nomor yang diberikan padanya, Amin makin yakin bakal diberikan bantuan bangunan gedung sekolah yang nilainya cukup tinggi.

”Dia bilang itu orang, komunikasi saja sama itu rekanan, apapun permintaannya ikuti saja,” kata Amin sembari mengulang bahasa oknum tersebut.

Ia baru mengetahui jika yang menelponnya itu bukan Kadis Pendidikan asli, melainkan palsu, setelah ia kekantor Dinas Pendidikan guna memastikan proyek yang bersumber APBN itu benar atau tidak.

”Tadi saya pergi di Diknas, saya ketemu Kepala bidang disana, dia bilang katanya kadis tidak mungkin mau melakukan seperti itu. Saya kasi lihat nomornya, dia bilang bukan katanya nomornya itu Kadis,” kesalnya.

Setelah mengetahui jika dirinya telah tertipu, Amin akhirnya langsung ke kantor BRI, tempat ia mengirimkan dana orang yang tidak dikenalnya itu.

”Saya ke BRI, minta untuk di blokir itu rekening, pas di cek uangnya ternyata sudah kosong,” kataya.

Kata Amin, saat ini ia hanya bisa pasrah dengan kejadian tersebut. ”Semogga ini tidak tidak terulang kembali. Ambil saja hikmanya,” pasrahnya.

Kontributor : Dekri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *