Sungai Simbune Meluap, Satu Warga Nyaris Hanyut

Sainuddin warga asal Desa Woikondo, Kecamatan Ladongi nyaris jadi korban saat melintas di jembatan darurat tersebut Foto: Dekri
Babinkamtinmas Desa Orawa Bripka Ridwanto bersama warga membantu menyelamatkan kendaraan yang di kemudi Sainuddin yang nyaris hanyut Foto: Dekri

TIRAWUTA, KORAN SULTRA.COM– Tingginya curah hujan di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, sejak pagi hingga sore tadi, Rabu(26/7/2017), membuat jembatan darurat yang dibuat oleh salah satu rekanan pengerja proyek tersebut, jebol akibat peluapan sungai Simbune, di Desa Orawa, Kecamatan Tirawuta.

Selain menggenangi jalur lintas antara Desa Orawa dan Desa Lara, akibat dari peluapan sungai tersebut, junga nyaris memakan korban. Sebab, salah seorang pengemudi nyaris hanyut terbawa arus sungai saat menyebrangi jembatan darurat.

Pantauan Koran Sultra.com di lokasi, Hingga pukul 09.50 WITA genangan air di sungai itu belum surut. Tidak heran, salah seorang pengemudi nyaris hanyut, karena tidak dapat menahan arus sungai yang deras saat melintas di jembatan alternatif tersebut.

Sainuddin, warga asal Desa Woikondo, Kecamatan Ladongi menuturkan, pihaknya sempat terbawa arus saat hendak melintas di jembatan tersebut.

”Saya sempat terbawa arus sungai saat menyebrang, karena saya tidak tau kalau sungainya meluap,” terangnya.

Beruntung, kata sainuddin, pihaknya masih sempat teriak minta tolong pada warga sekitar. Sehingga Ia beserta kendaraan roda dua yang ia kemudi dapat diselamatkan oleh warga dan Babinkmtinmas Desa Orawa.

”Cuman kepalaku saja yang tidak tenggelam tadi,” ujar Sainuddin.

Sainuddin warga asal Desa Woikondo, Kecamatan Ladongi nyaris jadi korban saat melintas di jembatan darurat tersebut Foto: Dekri

Kata dia, saat pagi ia melintas kondisi air di jembatan tersebut tidak begitu deras. Namun, nanti saat dirinya hendak pulang dari lokasi persawahannya, baru kondisi air di jembatan tersebut meluap hingga ke badan jalan.

”Tadi saya lewat tidak derasji, makanya saya berani lewat,” jelasnya.

Babinkantinmas Desa Rawa Bripka Ridwanto, mengatakan air di sungai tersebut meluap hingga setinggi 2 meter. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, pihaknya beserta beberapa personil kepolisian Polsek Rate-rate memasang garis polisi di sekitar jembatan tersebut.

”Kami juga sudah menyampaikan warga sekitar agar tidak melintas dulu di jembatan tersebut, menginggat air sungai yang meluap belum dapat diketahui samapai kapan surutnya,” jelas Ridwanto saat di temui Koran Sultra.com di lokasi.

Lebih lanjut Ridwanto, jika dirinya mengetahui kondisi peluapan sungai di jembatan tersebut berasal dari informasi masyarakat.

Kontributor : Dekri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *