RUMBIA, KOARANSULTRA.COM– Pertandingan babak final turnamen antar desa di lapangan sepak bola Raka dua, Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara berakhir ricu. Supporter dari masing-masing keseblasan terpaksa ikut masuk kedalam lapangan, akibat melihat salah satu pemain mereka dihajar oleh seorang penonton.
Informasi yang dihimpun dari Panitia kegiatan, kericuhan terjadi akibat salah satu supporter keseblasan tidak terima kakalahan, sehingga sengaja memancing amarah dari tim keseblasan pemenang. Pertandiangan terpaksa harus dihentikan oleh panitia dan petugas keamanan. Mengingat, kedua supporter keseblasan itu mulai memanas.
Pertandingan antar desa ini, merupakan rangkaian dari perayaan HUT RI ke- 72 di Poleang Barat. Usai menghentikan babak final tersebut, panitia langsung menyatakan jika pemenang dari pertandingan ini adalah club dari Desa Matabundu, karena berhasil mencetak gol ditiang gawang lawannya sebanyak dua kali, meskipun baru babak pertama. Sedangkan club dari Desa Rakadua yang juga merupakan tuan rumah, dinyatakan kalah.
Akibat dari kericuhan itu, Camat Poleang Barat Anto, bersama unsur muspika memutuskan, jika kedepannya Poleang Barat tidak lagi diberikan ijin untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola.
”Muspika kecamatan Poleang Barat, sudah memutuskan jika kegiatan sepak bola akan ditiadakan lagi, khususnya di Kecamatan Poleang barat. Dengan alasan, tidak adanya sportifitas dari masing-masing suporter dan pemain,” tegasnya Anto Camat Poleang Barat.
Pernyataan Camat Poleang Barat itu, akhirnya disahuti oleh Kapolsek Poleang Barat Iptu Laode Asrun. ”Sebenarnya kejadian ini sangat kita sayangkan. Namun karena sudah terjadi, yah terpaksa kedepanya di Kecamatan ini kami tidak perbolehkan lagi untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga, utamanya sepak bola,” jelas Kapolsek Poleang Barat.