TIRAWUTA, KORANSULTRA.COM– DPRD Kolaka Timur (Koltim), menyebut kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) di Kecamatan Uluiwoi dan Ueesi, disebabkan keterlambatan distribusi dari pangkalan di ibu kota Koltim.
”Ini akibat rusaknya jalan poros penghubung ibu kota Koltim, dengan dua kecamatan tersebut,” ungkap Yadin, Anggota DPRD Koltim, Rabu (23/8).
Akibatnya, kata dia, harga gas elpiji 3 kg mengalami lonjakan harga, dari Rp 20.000 naik drastis menjadi Rp 50 ribu per tabung. “Itu kalau ada. Tapi sekarang warga sudah mau membeli, tapi barangnya yang tidak ada,” ujarnya.
Anggota fraksi dari partai PDI Perjuangan ini menyebutkan, kerusakan jalan poros di Kecamatan Uluiwoi dan ueesi diakibatkan truk pengangkut kayu olahan, yang dikrim untuk ke Makassar.
”Ini semua disebabkan truk pengangkut kayu olahan, yang mengangkut kayu dengan kapasitas berat. Sehingga jalan yang seringkali dilalui masyarakat menjadi rusak parah,” jelas Yadin.
Untuk itu kata Yadin, pihaknya sudah berkordinasi dengan pemerintah di dua kecamatan tersebut, agar membuat portal dan melarang mobil pengangkut kayu melintas dijalan poros. ”Bukan apa, tapi akibat kerusakan jalan, perekonomian masyarakat juga terganggu,” terangnya.