Bayi Meningal, Pelayanan RS di Muna Dinilai Lamban

Suami Reny, Pramu Muslim (berada di Tengah)
Suami Reny, Pramu Muslim (berada di Tengah)

RAHA, KORANSULTRA.COM – Bayi dalam kandungan Reny (35), meninggal dunia, diduga karena terlambat mendapat pertolongan medis. Pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu kecewa dengan pelayanan RSUD Muna.

Pasalnya, dalam melayani pasien pihak RSUD tidak menerapkan standar
upaya peningkatan mutu RSUD. Sehingga mengakibatkan bayi Reny, yang ada dalam kandungan harus meninggal dunia.

Padahal kata pasien tersebut, sebelumnya ia sudah melakukan konsultasi pada dokter ahli kandung Tamsila, dan mengatakan jika bayi dalam kandungannya itu masih dalam keadaan bernyawa.

“Setalah opersasi bayi saya sudah tak bernyawa lagi. Saya kecawa ketika meninggal anak itu, karena dokter berkata masih hidup,” ujarnya, Senin (11/9) di kediamanya di Lagasa.

Reny (35) diarahkan oleh bidan Misra, yang bertugas di desa tersebut, Jumat (8/9) pukul 02.00 wita untuk segera dibawa di RS, karena air ketuban Reny sudah pecah. Sedangkan pelaksanaan operasi pada hari Sabtu (9/9) pukul 08. 30 Wita dan bayi tersebut sudah tak bernyawa lagi.

“Pagi itu saya dipangil untuk operasi dan tandatangan serta beli obat diapotek dengan harga Rp 1,900, juta untuk oprasi. Dan dokter pun berkata bayi saya masih dalam keadaan hidup,” ungkap suami Reny, Pramu Muslim.

Kata dia, pihak RSUD saat itu mengulur waktu diruang bersalin, sehingga untuk menyelamatkan bayi nya yang ada dalam kandungan tidak dapat tertolong. Tidak terima dengan pelayanan itu, pihaknya langsung mepelaporkan kejadian tersebut pada pihak kepolisian Polres Muna.

“Saya langsung laporkan di polres Muna. Karena pelayanan lamban dan bahkan dokter menyatakan bayi dalam kandunga masih hidup,” tuturnya.

Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga, mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait pelayanan RSUD Muna yang dianggap lamban.

“Kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Lapaoran orang tua korban kami sudah terimah,” terang Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga, yang dikonfirmasi lewat via telepon selulernya.

Dikesempatan tersebut, Dirut RSUD Muna Agus, yang dikonfirmasi tidak berada ditempat. Saat dihubungi lewat telepon selulernya juga dalam luar jangkauan.

Kontributor : Bensar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *