Usai Pesta Miras, Security di Kendari Merenggang Nyawa

Jasad salah seorang Security di Kendari Foto: Lhya Puspita
Jasad salah seorang Security di Kendari Foto: Lhya Puspita

KENDARI, KORANSULTRA.COM – Seorang pria dianiaya oleh sekelompok orang yang tak dikenali di depan BTN Mahkota Hijau, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sabtu (30/9/17) sekitar pukul 01.30 wita.

Khalid Shailon (35) yang bekerja sebagai sekuriti disalah satu Universitas ini, harus merengang nyawa akibat diserangan oleh sekelompok anak mudah yang identitasnya tidak diketahui.

Kapolsek Poasia Kompol Haerudin, menjelaskan, awalnya korban bersama empat orang rekannya sedang mengendarai sepeda motor. Dari keterangan saksi, empat orang itu diketahui baru saja pulang dari pesta miras dirumah salah satu kerabatnya di jalan Bambu, Kecamatan Poasia.

“Jadi korban bersama rekannya habis dari pesta miras di rumah kerabanya. Korban dan temannya minum tiga botol miras jenis bir, setelelah itu mereka menuju pulang ke rumah masing-masing. Namun dalam perjalanan, tepatnya depan Puskesmas Poasia, tiba-tiba korban melambung motor yang dikendarai oleh pelaku,” jelas Kompol Haerudin.

Merasa terusik, pelaku langsung meneriaki korban. ”Tidak mau dikala, korban pun membalas teriakan pelaku,” ujarnya saat di konfirmasi melalui telepon sesulernya.

Kedua kelompok pelaku dan korban itu, akhirnya bertemu didepan BTN mahkota hijau, sehingga terjadilah perkelahian antara kedua kelompok bermotor ini.

Akibatnya, pria asal kabupaten muna itu, terkena tikaman pada bagian perut seblah kirinya, sehingga mengakibatkan usus dalam perutnya keluar.

“Setelah korban terkena tikaman, korban berteriak kepada temannya. Dia berteriak mengatakan jika dia telah ditikam. Sehingga rekan korban bernama econg (lk), langsung mengangkat korban dan membawanya kerumah sakit Abunawas,” ungkapnya.

Namun kata Kapolsek, sekitar pukul 03.00 wita, korban menghembuskan nafas yang terakhir. ”Sedangkan korban lainnya, kami arahkan ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Kemudian kami juga sudah menyampaikan keluarga korban untuk membuat laporan polisi, guna penyelidikan,” terangnya.

Sementara itu jasad korban yang meninggal akibat perkelahian kelompok itu, sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Raha, Kabupaten Muna, untuk dikebumikan.

Kontributor : Lhya Puspita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *