Lasusua, Koran Sultra – Program Revitalisasi Tanaman Kakao yang dicetus Bupati Kolaka Utara, Drs.H Nur Rahman Umar, SH bersama Wakil Bupati, H. Abbas. SE menuai hasil yang gemilang. Didepan Sidang Paripurna Dewan Riset Daerah Sulawesi Tenggara dan Seminar Nasional Kakao, Bupati Kolaka Utara mempertanggung jawabkan Program Andalannya Revitalisasi Kakao Perekonomian Warga meningkat dengan Selogan “Gerakan Tani Sejahtera” menuju Pengembangan Kakao Berbasis Inovasi dan Daya Saing Daerah”.
Seminar yang berjalan alot dibuka oleh Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara, DR. H. Lukman Abunawas. SH. M.Si bersama, Drs. Dudi Gunadu, M.Si dari Dirjen Pertanian RI,Kepala Pusat Puslit Koka RI, Dr. Pujiyanto, M.Sc, Kepala Pusat P2K2 Amerika dan Eropa Kemenlu RI, Leonard Hutabarat, P.hd., Direktur Sistem Inovasi Kemenristek Dikti RI, Bpk. Dr. Ir. Opirtus Sumule, Pimpinan Bank Perwakilan Sultra, Kepala Balitbangda dan anggota Dewan Riset Daerah, Pimpinan SKPD, Pelaku Usaha, Perbankan, Peneliti disalah satu Hotel diKendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Selasa (05/12/2017) pagi.
Bupati Kolut, Drs. H Nur Rahman Umar. MH dalam Presentase Program Regitalisasi Tanaman Kakao menjelaskan, Areal Perkebunan Kakao di Kolut berjumlah 79.300.89 Ha (2016), sementara Program Revitalisasi Kakao berjumlah 43.000 HA akan dilakukan tiga tahap dalam kurun waktu selama 4 tahun kedepan.
“Tahun Pertama dan Tahun Kedua dilakukan Rehabilitasi dan Intensifikasi Kakao seluas 10.000 Ha dan Pengembangan tanaman sela (jangka pendek) dua musim panen seluas 14.000 HA dengan jumlah yang sama, ditahun Ketiga pengembangan Rehabilitasi dan Intensifikasi Kakao seluas 10.000 HA dan tanaman selanya 8.000 – 10.000 HA dan ditahun ke Empat akan dilakukan Pengembangan Rehabilitasi dan Intensifikasi Kakao seluas 10.000 HA dan Pembuatan Kompos dan Pupuk Cair Super,” jelasnya
Hasil Produksi Kakao menurun ditahun 2012 sampai tahun 2016 sebanyak 1,65 perhektarnya. Penurunan ini dipengaruhi faktor Iklim, Serangan hama penyakit sampai 75 persen dan tanaman Kakao sudah berusia 25 tahun keatas. ungkapnya
“Program bertujuan, Peremajaan tanaman Kakao diatas 25 tahun dengan bibit berkualitas sangat bagus, Meningkatkan Hasil Panen Kakao yang masih tanaman baru, Meningkatkan pendapatan Para Petani dari Produksi tanaman Sela (Pangan dan Hortikultura).meningkatkan SDM Petani dengan rekayasa teknologi budidaya Kakao dan pemanfaatan limbah Kakao yang akan dijadikan Kompos dan Pupuk Cair Super,” terang Nur Rahman.
Program Revitalisasi Tanaman Kakao 2018 ditingkat Sosialisasi di 15 Kecamatan yang sebelumnya dilakukan Survei lahan Kakao dan Analisis sifat Kimia tanah sebelum dilakukan penanaman Kakao dengan bibit yang baru. jelasnya
“Data Dinas Pertanian Kolut Perkebunan Kakao tahun 2016 seluas 79.300,89 HA dan jumlah Produksi 57.219.00 ton pertahunnya (0,7 ton perhektarnya) dengan pendapatan Rp. 17 juta perhektarnya. Dengan Program rekayasa teknologi budidaya ini, hasil panen perhektarnya bisa sampai 3 kali lipat dari hasil panen sebelumnya dengan hitungan pendapatan petani Rp. 45 juta perhektarnya,” jelasnya
Lanjut Nur Rahman, tanaman sela yang akan dikembangkan adalah tanaman Jagung, kenapa harus tanaman Jagung bukan tanaman jangka pendek lainnya, karena baru tanaman Jagung yang memiliki kerjasama, sementara tanaman sela lainnya belum ada kepastian, namun kita akan upayakan cari investor yang akan membeli tanaman sela lainnya. ungkapnya
“Kami berharap Para Petani kedepannya bisa menikmati hasil tanaman Kakao dan tanaman Cengkeh yang maksimal agar Petani sudah bisa menabung di Bank dengan hasil panennya, sementara untuk kelangsungan hidup sehari-harinya Petani bisa mengandalkan pendapatan dari hasil tanaman sela,” ungkapnya
Program Revitalisasi Tanaman Kakao Kabupaten Kolaka Utara direncanakan sebagai contoh Penanaman Kakao diseluruh Indonesia. Kami berharap semua Stakeholder sampai kedesa bekerja serius mengsukseskan Program Revitalisasi Tanaman Kakao ini. jelasnya.