Miris, Sumur Tak Berfungsi Warga Trans Desa Roda Andalkan Air Tadah Hujan


Andoolo, Koran Sultra – Mengandalkan air tadah hujan untuk kebutuhan sehari hari sungguh merupakan suatu kondisi yang cukup memprihatinkan dan butuh perhatian serius pemerintah setempat, dan tak tanggung tanggung masyarakat di daerah tersebut sudah menjalani kondisi memprihatinkan sejak setahun lalu. Demikian gambaran yang didapati awak media terhadap masyarakat yang bermukim di lokasi Transmigrasi Desa Roda Kecamatan Kolono Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara saat berkunjung, kamis 22/03.

Menurut warga setempat, kondisi ini sudah dialami warga sejak awal tahun 2017 silam. Memang terdapat sumur yang dibuat oleh pemerintah melalui kontraktor namun sumur gali ini tidak dapat digunakan, Sarana air bersih kami tidak memadai sejak pertama kami pindah ke Upt. Trans desa roda ini, sarana air bersih ( sumur gali) kami tidak terpakai sejak kedatangan kami pertama di awal tahun 2017 karena sumur galinya hampir rata rata tidak bisa di gunakan airnya ujar salah satu warga yang enggan ditulis namanya ini.

Warga ini juga menguak indikasi proyek pengerjaan sumur ini ada yang tidak beres, malah banyak yang ambruk sebagian ada juga sumur yang sudah di gali tetapi cincinnya belum terpasang ungkapnya.
Menurutnya ada sebagian sumur yang bisa digunakan sewaktu waktu saja, Ada juga sih sumur yang memiliki air tetapi ketika kemarau empat lima hari airnya kering karena airnya berasal dari air hujan bukan dari sumber mata air sedangkan yang kami konsumsi adalah air hujan kami memakai jerigen atau di penampungan besar ungkapnya.
Padahal anggaran untuk pembangunan sarana air bersih (sumur gali) dan fasilitas umum ini cukup besar yakni, Rp. 434 juta yang bersumber dari anggaran APBN 2016 melalui dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten konsel, dimana proyek ini berdasarkan informasi yang didapati yakni CV. Air Islami, terang warga Upt. Trans desa roda dusun III ini pada koransultra.com

Informasi lain yang dihimpun awak media ini, di Upt. Trans roda ini memang memiliki banyak kegiatan kegiatan proyek diantaranya pembangunan jalan poros desa, jalan desa , gorong gorong dengan anggaran Rp. 3,791 miliar yang dikerjakan oleh PT. Marco Puri Indah Perkasa sekaligus pembangunan rumah tinggal, jamban keluarga 1/2 tembok dengan anggaran Rp. 3,740 miliar yang dikerjakan PT. Tiga Satria Gemilang melalui dinas tenaga kerja dan transmigrasi kabupaten konsel dengan sumber anggaran APBN 2016 lalu.

Kepala Desa Roda, Bahrudin menuturkan kondisi jalan didaerah ini juga cukup memprihatinkan, Jalan Upt. Trans ini awal kami datang fasilitas untuk jalan bagus tetapi setelah 3 bulan jalannya menjadi rusak akibat hujan , malah ada warga yang belum mendapatkan rumah trans ini katanya di janji akan di buatkan ternyata sampai saat ini belum ada akhirnya warga tersebut tinggal di puskedes sambil menunggu janji yang di berikan kepadanya beber Bahruddin.

Menurutnya Upt. Trans ini belum layak huni di karenakan air bersih tidak memadai, Kasian warga mereka juga manusia , mereka hidup susah tetapi tergantung dari warga saja kalau mereka masih bisa bertahan tuturnya.

KONTRIBUTOR : RIZAL ASNANDAR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *