Lasusua, KoranSultra.Com – Pemerintah mengeluarkan kartu BPJS guna membantu masyarakat yang membutuhkan, baik itu secara ekonomi ataupun dari segi pemelihara kesehatan. Kartu Indonesia Sehat (KIS) sendiri adalah kartu yang memiliki fungsi untuk memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Untuk masyarakat kurang mampu, pemerintah telah memberikan kompensasi pada kedua kartu tersebut. Dengan tujuan agar pelayanan kesehatan tidak lagi dibebankan pada masyarakat kurang mampu.
Lain halnya yang terjadi di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), kedua kartu ini sama sekali tidak berfungsi dalam pelayanan kesehatan.
Seperti halnya yang dialami oleh salah seorang siswa SMP Negeri 2 Ranteangin, Waufik Rahmadani, ia harus mengeluarkan biaya pengobatan di Puskesmas Lambai, setelah mendapat perawatan medis akibat kaki kirinya luka tertusuk paku.
Hal tersebut diakui Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Ranteangin, Samsul Bahri.
Dikatakannya, Waufik Rahmadani terpaksa dilarikan ke Puskesmas Lambai akibat pendarahan pada kakinya setelah tertusuk paku.
“Usai pengobatan, siswa tersebut langsung dimintai uang sebesar Rp 50 ribu guna biaya pengobatannya,” terang Samsul Bahri.
Kata Samsul, Waufik Rahmadani adalah salah seorang siswi kelas VII yang sama sekali tidak mampu.
“Saya hanya merasa heran dengan peraturan di Puskesmas Lambai, sebab anak tersebut memiliki kartu KIS dan BPJS, tapi tetap saja membayar biaya pengobatan,” ketusnya.
Menurutnya, pihak puskesmas telah menyalahi aturan.
“Yang dimana ketika ada siswa yang masih menggunakan seragam sekolah lalu ke puskesmas untuk berobat, tidak ada alasan pihak puskesmas untuk tidak melayani ataupun membebankan biaya. Apa lagi ini emergency, seharusnya pihak puskesmas mengetahui hal itu,” kesalnya.
Kepala Puskesmas Lambai, Sabang, yang ditemui mengakui adanya pembayaran di Puskesmas tersebut. Dikatakannya, pihaknya tidak mengetahui jika siswi tersebut memiliki kartu KIS dan BPJS.
“Inikan bukan jam kerja, jadi ketika ada pasien yang mau berobat kami tanyakan dulu kalau ada kartunya atau tidak ada. Tapi kalau memang pasien tersebut memiliki kartu, kami siap kembalikan uangnya,” tutupnya.
Kontributor : Fyan