Wakatobi, Koransultra.com – Warga Wangi-wangi, Wakatobi, menemukan bangkai Paus sepanjang 9,5 meter terdampar di perairan Kapota, Minggu 18 November 2018.
Hewan mamalia itu, dalam keadaan membusuk terdampar kurang lebih 200 meter, dari bibir pantai.
Kepala Seksi Wilayah I, Balai Taman Nasional (TNW), Union Wakatobi yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, setelah mendapat informasi dari masyarakat, pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan beberapa instansi termasuk WWF.
“Pagi ini, (Senin 19 November 2018 red) tim kami bersama WWF melakukan evakuasi,” ujarnya.
Dari hasil identifikasi, isi perut paus ditemukan sampah plastik dengan komposisi sampah gelas plastik 750 gr (115 buah), plastik keras 140 gr (19 buah), botol plastik 150 gr (4 buah), kantong plastik 260 gr (25 buah), serpihan kayu 740 gr (6 potong), sandal jepit 270 gr (2 buah), karung nilon 200 gr (1 potong), tali rafia 3.260 gr (lebih dari 1000 potong). Adapun total berat basah sampah yaitu 5,9 kg.
Panjang Paus tersebut 9,5 meter dan lingkar badan 437 Senti meter.
Sementara itu, pemerhati lingkungan Saleh hanan menduga bahwa penyebab kematian hewan mamalia ini akibat menelan sampah plastik.
“Isi perut dari ikan paus tersebut sudah menjadi alasan yang tidak terelakkan bahwa Paus tersebut mati akibat memakan sampah dilaut,” ujarnya.
Direncanakan bangkai Paus nantinya akan dikubur besok (20/112018), di sekitar pantai Kolowawa Desa Kapota Utara saat air pasang sehingga memudahkan dalam penarikan bangkai ke darat.
Kontributor : Surfianto