Jakarta, Koransultra.com – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat untuk kedua kalinya melaksanakan lawatan ke kementerian kemaritiman, setelah sukses pada lawatan sebelumnya dengan agenda safari digital, pada lawatan kali ini mengusulkan Focus group Discussion (FGD) jurnalisme kemaritiman, kunjungan SMSI tersebut disambut oleh Staf Ahli Kemenko Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman Jl. M.H. Thamrin No.8, Menteng, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (06/12/2018).
Diawali dengan pembahasan tentang eksistensi media cetak yang berhadapan dengan media elektronik terutama digital yang terdapat dibeberapa negara eropa dewasa ini, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai beberapa agenda tentang pers dan kemaritiman.
Hadir pada kesempatan tersebut Agus Sudibyo Anggota Dewan Penaseha SMSI Pusat, Rasyid Muhammad, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama, Rajab Ritonga Mantan Direktur Pemberitaan Antara, dan Julherman Kepala Sekretariat SMSI.
Agus Sudibyo mengatakan indonesia adalah negeri maritime, namun potensi kemaritiman tersebut belum tergali secara optimal terutama dikalangan jurnalis.
“Sekarang kan sudah eranya jurnalisme spesifistik seperti jurnalistik ekonomi, politik, sosial, , maka tidak salah jika kita mengusulkan tentang jurnalisme kemaritiman,” ujarnya.
Atmadji Sumarkidjo juga menambahkan usulan tersebut sangat relevan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden tentang kemaritiman yang kemudian hari diamine oleh menko kemaritiman tentang perhatiannya terhadap kelautan.
“Harapan saya sebenarnya ingin mendorong SMSI untuk terlebih dahulu menggodok tentang terma jurnalisme kemaritiman sampai kepada hal tekhnis pelaksanaannya sehingga bisa ditindak lanjuti lebih jauh,” terang Atmadji yang juga pernah menjadi seorang jurnalis itu.
Lebih jauh agus menambahkan pada tahap awal akan dilaksanakan beberapa kegiatan seperti seminar perencanaan jurnalisme kemaritiman, FGD penyusunan kurikulum jurnalisme kemaritiman, seri pelatihan jurnalisme kemaritiman, dan penyusunan buku jurnalisme kemaritiman.
“Kita ingin mendorong agar para jurnalis tidak hanya memberitakan hal yang bersifat momentum dari beberapa kasus saja, akan tetapi bersifat kantinu sehingga penggalian potensi kemaritiman dapat diangkat dan dilirik oleh banyak orang,” tutup Agus (RilisSMSI/KOransultra.com)