Konawe, Koransultra.com – Puluhan massa menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (24/1/2019) di depan kantor PT Obsidian Stainless Steel (OSS) di perempatan tani indah, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra.
Aksi unjuk rasa ini memprotes pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak yang dilakukan oleh manajemen PT OSS yang saat ini masih satu mmanagement dengan PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI).
Kordinator lapangan Kasman Hasbur menyampaikan aspirasinya di atas mobil pickup.
Dalam orasinya, Kasman meminta pihak manajemen PT VDNI bisa memenuhi tuntutan para peserta unjuk rasa.
“Yang pertama kami mendesak pimpinan tertinggi PT VDNI untuk memberhentikan HRD dan konco-konconya yang membuat karyawan kehilangan hak tanpa disadari bahakan tidak sesuai aturan, yang kedua pihak perusahaan harus adil, sebab pemecatan karyawan sepihak tanpa adanya konfirmasi sebelumnya, kemudian yang ketiga perusahan wajib transparan dalam menentukan gaji karyawan dan soal pemutusan kontrak yang menimpah seluruh karyawan beberapa hari ini,” kata Kasman dihadapan puluhan massa.
Selain itu, Kasman juga meminta agar perusahaan dapat mengembalikan sertifikat yang menggantung dan masi mengembang di instansi terkait. Sebab perusahaan harus mengedepankan kearifan dalam menyelesaikan ummat.
“Kami juga meminta Kapolda untuk segera mengevaluasi petugas dan pimpinan PT VDNI agar tidak melibatkan pihak kepolisian dalam memutuskan soal karyawan,” jelasnya.
Salah satu pengunjuk rasa Agus Bonte menambahkan, semestinya ada persetujuan antara Depnaker, Pengusaha dan Karyawan untuk sepakat menggunakan aturan UU Depnaker.
“Keputusan tidak sesuai mekanisme, bahakan memberikan surat peringatan terhadap karyawan secara sepihak. Untuk itu kami meminta dengan tegas segera keluar Hendrik dari devisi trailer,” tegas Agus.
Dikatakan Agus, devisi trailer atas nama Hendrik telah melayangkan surat peringatan masal, sehinga diduga sunat gaji karyawan.
“Bahkan, Hendrik mengatakan uang tersebut bakal diganti namun hingga saat ini belum juga ada kepastian,” ujar Agus salah satu karyawan pada Divisi Trailer.
Aksi protes tersebut nyaris memanas saat pihak Humas perusahaan mencoba menghalau massa.
Kontributor: Azril