HMI Minta Kapolres Muna Dicopot

HMI Cabang Muna saat melakukan aksi unjuk rasa di persimpangan Jalan Gatot Subroto Kota Raha Foto: Bensar/Koransultra.com
HMI Cabang Muna saat melakukan aksi unjuk rasa di persimpangan Jalan Gatot Subroto Kota Raha Foto: Bensar/Koransultra.com

Raha, Koransultra.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Raha, gelar unjuk rasa di Persimpangan Jalan Gatot Subroto, Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/09).

HMI meminta Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho dicopot dari jabatannya.

Kecaman mahasiswa itu disampaikan lantaran kecewa terhadap unggahan akun facebook milik Res Muna, yang mengambil gambar layar (screenshot) hasil postingan akun twitter milik Erwin Tamburaka.

Dalam postingan tersebut, Erwin Tamburaka mengunggah foto salah seorang mahasiswa yang tengah berbaring yang diduga meninggal akibat tertembak saat aksi penolakan pengesahan sejumlah Rancangan Undang-undang (RUU) pada 26 September 2019, di kantor DPRD Kota Kendari.

Postingan Erwin Tamburaka di akun twitter Sumber: Screenshot/Koransultra.com

Dalm postingan foto yang menyertakan keterangan itu, bertuliskan kekerasan yang dialami salah seorang mahasiswa.

“Demo mahasiswa se kota Kendari Sulawesi tenggara memakan korban jiwa seorg mahasiswa .
Terkena tembakan
@KomnasHAM
@m_mirah
@TanYoana
@ustadtengkuzul
@rockygerung

Yang meninggal:
Nama: Randy
Mahasiswa : universitas haluoleo Kendari (UHO (
Fak: Perikanan
Angkatan : 2016,” tulis akun Erwin Tamburaka, dalam akun twitter nya.

Postingan Erwin Tamburaka di screenshot admin Res Muna dengan menempelkan kata Hoax, kemudian mengunggah ke media sosial facebook di akun Res Muna.

Gambar yang diposting akun facebook Res Muna

Akun Res Muna sontak viral. Berbagai pendapat ditulis netizen seraya membalas postingan tersebut.

Postingan tersebut membuat mahasiswa geram, sehingga mengadakan aksi demonstrasi.

Ketua HMI Cabang Muna, Yasin La Daisai
mengatakan, Polres Muna telah menyebarkan kabar hoax kepada masyarakat Muna melalui akun facebook Res Muna, jika kematian mahasiswa merupakan informasi hoax.

“Copot Kapolres Muna, karena pembohongan publik dan menutup-nutupi kebenaran,” katanya.

Yasin sayang kan sikap Polda Sultra yang dianggap represif, menghilang nyawa masa aksi bahakan dua orang yakni Muhammad Yusuf Kardawi.

“Kami juga berharap Kapolda Sultra dicopot dari jabatannya. Karena dianggap tidak mampu memberikan rasa aman terhadap masyarakat Sultra,” pungkasnya.

Kontributor: Bensar Sulawesi
Editor: Dekrit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *