Lasusua, Koran Sultra – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara dari tahun ketahun sangat peduli pendidikan tingkat SD Sampai ketingkat SMA. Kepedulian ini dengan pembuktian biaya sekolah dan pembagian baju batik secara gratis. Dan untuk kemajuan belajar mengajar pemerintah kabupaten kolaka utara sudah membagikan 50 unit motor untuk guru-guru di desa terpencil.
Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud mengatakan, sektor pendidikan paling diproritaskan dalam pembangunan 2017 kedepannya, Ini untuk menekan anak putus sekolah dan mencerdaskan Masyarakat Bumi Patampanua sehingga kedepannya bisa berkontribusi pada pembangunan diwilayah Bumi Anoa yang paling ujung yakni Kabupaten Kolaka Utara.
“Masyarakat Kolaka Utara jangan lagi ada yang tidak sekolah dan yang tidak sekolah akan didata, sehingga masyarakat menjadi cerdas dan bisa bersaing di dunia teknologi yang maju ini,” katanya.
Mutu pendidikan adalah salah satu sektor pendukung suatu daerah dan menjadi prioritas utama dikabupaten kolaka utara. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan strategi melibatkan semua sektor pemerintah dan komponen yang lainnya sehingga menciptakan generasi penerus yang cerdas yang bisa mengharumkan nama Kolaka Utara dan Negara Republik Indonesia.
Tahun 2016 ini pemerintah Kolaka Utara sudah membagikan 50 unit motor yang diperuntukkan untuk guru-guru didaerah terpencil, ini lebih banyak dari tahun 2015 hanya 20 unit dengan menggunakan anggaran Rp. 900 juta. Tahun kemarin di peruntukkan untuk guru-guru SD dan sekarang terbagi untuk guru SMP dan SMA.
“Bantuan Motor dinas agar para guru yang punya jarak mengajar jauh dari sekolahnya sudah bisa datang tepat waktu dan rajin memenuhi jam mengajar dan urusan atau tugas-tugas lainnya,” katanya
Selain Biaya pendidikan dari tingkat SD sampai SMA digratiskan pemerintah Kolaka Utara membagikan 2.800 baju batik untuk sekolah SD sampai SMA secara Gratis dengan menggunakan anggaran APBD.
Dengan program-program yang dikucurkan pemerintah secara gratis itu, hanya berpesan agar difasilitasinya anak-anak di kabupaten tersebut menjadi penunjang semangat belajar . Selain itu juga dipandang sedikit mengurangi resiko beban pembiayaan para orang tua yang menginginkan anaknya bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah layaknya bagi semua warga negara untuk memperoleh hak pendidikan yang layak tanpa pandang bulu.
untuk membangun pendidikan, perjuangan kepentingan guru serta tenaga pendidik sangatlah dibutuhkan kekuatan akan kebersamaan. Para guru janganlah terpecah bela, PGRI adalah kunci persatuan dan berserikat. “Sampai
Bupati Kolaka Utara (Kolut) Rusda Mahmud dinobatkan sebagai duta bayar balik yang dicanangkan oleh Ikatan Guru Indonesia dalam Kongres II di Ballroom Wisma Kalla Makassar lalu. Piagam dan plakatnya itu sendiri diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Anis Baswedan yang setidaknya bersamaan dengan 23 kepala daerah di Indonesia.
Pemberian predikat duta gerakan bayar balik tersebut diserahkan menteri sebagai bentuk rasa terima kasih sebagai motivator dalan penggerak memajukan dunia pendidikan di wilayah masing-masing. Sekedar diketahui, duta gerakan bayar balik ini dipilih berdasarkan seseorang yang telah memberikan Inspirasi dan motivasi kepada orang lain untuk melihat kembali sekolahnya dulu baik ditingkat TK, SD, SMP dan SMA kemudian memberikan kontribusi untuk membantu pembangunan, sarana prasarana dan memajukan pendidikan di sekolahnya itu.
Kata Rusda, mendengar konfirmasi akan penganugrahan tersebut dirinya kaget dan tidak menyangka terpilih sebagai duta gerakan bayar balik tersebut. Tentunya, ia juga berterimah kasih kepada IGI yang dipandang punya perhatian besar dalam memajukan dunia pendidikan di nusantara ini. “Saya kaget, ternyata perhatian yang saya lakukan di pada tempat saya sekolah dulu ternyata ada yang menilainya,Tapi bisa dilihat bangunan tempat saya pernah sekolah itu” katanya sembari menyebut salah satunya yakni SMP 2 Lasusua.
Tentu bukan hanya itu, sebagai kepala daerah dirinya sejak awal sudah meletakkan konsep pendidikan itu dalam tiga pilar pembangunan yang menjadi pondasi utama sebagaimana yang ia kerap banggakan yakni pendidikan, pemerintahan dan keagamaan. Di aspek ini diaggapnya salah satu kunci kemajuan daerah kedepannnya menuju masyarakat yang cerdas dan berahlak mulia.
Dengan amanah yang diembankan sebagai duta gerakan bayar balik itu, ia semakin berteguh hati dan komitmen dalam membangun dunia pendidikan kedepannnya yang lebih baik lagi. Khususnya, dirinya akan selalu berupaya untuk memberikan contoh dan motivasi kepada semua pihak tanpa terkecuali untuk menengok kembali sekolah-sekolah yang pernah dilalui menempah pendidikan. “Saya berharap kita ingat dan mari mengunjungi sekolah kita kembali karena dari situlah kita banyak belajar . Tidak dilihat seberapa besar yang bisa kita berikan, tetapi bagaimana kita mengajak dan member contoh bagi yang lainnya untuk bisa memberikan perhatian serupa,” ungkapnya. (ADV)