Produksi Kakao Di Koltim Turun Drastis

Rapat yang digelar Pemkab Koltim dan dipimpin langsung oleh Bupati Tony Herbiansyah yang membahas penambahan Luas Area Gernas Kakao 2016, foto : Dekri

Rapat yang digelar Pemkab Koltim dan dipimpin langsung oleh Bupati Tony Herbiansyah yang membahas penambahan Luas Area Gernas Kakao 2016, foto : Dekri
Rapat yang digelar Pemkab Koltim dan dipimpin langsung oleh Bupati Tony Herbiansyah yang membahas penambahan Luas Area Gernas Kakao 2016, foto : Dekri

Tirawuta, Koran Sultra – Pengembangan produksi kakao di Kolaka Timur (Koltim) saat ini turun drastis. berbeda ditahun lalu, tahun lalu persentase produksi kakao di Koltim terbilang sangat luar biasa. Karena, Kabupaten tersebut berhasil memproduksi kakao 60 hingga 70 ribu ton per tahunnya. sedangkan tahun ini Kabupaten yang di kenal Kota kakao tersebut hanya mampu memproduksi kakao 30 hingga 38 ribu ton saja.

Hal itu disebabkan kurangnya peremajaan pada tumbuhan budidaya tersebut. sehingga mengakibatkan ketuaan. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Koltim tony Herbiansyah saat menggelar seminar penyusunan rencana umum penanaman modal, di Aula sekretariat daerah. seminar yang dihadiri dari lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Universitas Halu oleo (UHO). Kendari itu, Bupati Menyampaikan untuk meningkatkan kembali produksi kakao di Koltim masyarakat harus melakukan peremajaan lewat sambung samping.

Tony menyayangkan minimnya pertumbuhan di sektor industri kakao yang justru mengalami penurunan produksi. Sampai akhir 2015, produksi kakao di Koltim hanya mencapai 38. 000 ton, atau lebih rendah dibandingkan 2014 yang mencapai sekitar 60.000 hingga 70.000 ton. ”makanya lewat program gernas saya berharap produksi kakao kembali meningkat di Koltim,”katanya.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penurunan produksi kakao di daerah tersebut, tahun ini Bupati memberikan sebanyak 8000 Ha bantuan gernas di semua kecamatan di Koltim. ”jika tahun kemarin kami memberikan 7000 Ha bantuan gernas pada petani, tahun ini insyallah kami menurunkan 8000 Ha bantuan gernas pada petani Koltim,”ujarnya.

melalui bantuan gernas, tanaman kakao tersebut secara otomatis akan menghasilkan peningkatan produksi yang melimpah sebab kata Tony, program gernas ini meremajakan tanaman kakao yang sudah berumur tua dengan cara sambung pucuk, sambung samping, dan pembibitan secara insten.

Kontributor : Dekri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *