Berpuasa Mengantarkan Kita Ke Derajat Taqwa Menjadi Hamba Allah

Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud, Saat Menyerahkan Zakat Profesi Kepada Masyarakat, foto : Israil Yanas
Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud, Saat Menyerahkan Zakat Profesi Kepada Masyarakat, foto : Israil Yanas
Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud, Saat Menyerahkan Zakat Profesi Kepada Masyarakat, foto : Israil Yanas

Lasusua, Koran Sultra – Bulan Ramadhan merupakan perisai diri kita agar kita tidak terjerumus pada hal-hal yang bertentangan dengan agama. Dengan begitu puasa dapat berfungsi sebagai pembentuk pribadi muslim yang selalu merasa bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu mengawasi gerak-gerik setiap langkahnya.

Puasa adalah bukti takwa, sebagaimana puasa juga akan berbuah takwa secara total, takwa dalam hal apapun, kapanpun dan di manapun. Orang yang berpuasa rela menahan lapar, haus dan nafsunya demi mentaati Allah,

Bupati Kolaka Utara Rusda Mahmud dalam safari Ramadhan yang pertama di masjid Al Iklas Dusun IV Desa lawaki Jaya Kecamatan Tolala, mengatakan Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia hanya memperoleh rasa lapar dan haus dari puasanya. Mereka hanya menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Sementara mereka mengabaikan nilai-nilai dari puasa itu sendiri. Mereka rusak puasa tersebut dengan melakukan hal-hal tercela seperti berkata dusta, menggunjing, namimah (memprovokasi atau adu domba). Namun puasa yang mereka lakukan tidak berbekas pada diri mereka selain rasa lapar dan dahaga yang mereka pertahankan.

“Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga,’Katanya
Berbeda halnya dengan orang-orang yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan yang semata-mata mengharapkan keridhaan Allah. Maka puasa yang mereka lakukan akan mengantarkan mereka pada kemenangan yang hakiki, kemenangan spiritual sebagai insan yang bertakwa yang selalu berusaha membawa dirinya menuju arah yang lebih baik.

Kemenangan emosional dengan menanamkan rasa empati terhadap sesama serta pendidikan untuk menahan hawa nafsu dan mengedepankan kesabaran, Di sisi lain, kemenangan intelektual pun tercipta setelah adanya keseimbangan antara spiritual dan emosional. Sehingga tercerminlah orang-orang yang berilmu dan beramal dan menjadikan puasa sebagai perisai mereka dari siksa api neraka.

Dengan menjalankan ibadah Ramadhan, semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapat predikat takwa. Ketakwaan yang mampu mengantarkan kita memperoleh keridhaan-Nya. Ketakwaan yang mampu menancapkan posisi kita menjadi hamba yang mulia di sisi-Nya. Dan yang lebih penting, ketakwaan yang bisa kita pertahankan hingga akhir hayat kita.(Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *