Tony Belum Terima Edaran Mendikbud

Bupati Koltim, Tony Hebiansyah

Bupati Koltim, Tony Hebiansyah
Bupati Koltim, Tony Hebiansyah

Tirawuta, Koran Sultra- Imbauan terhadap Orang tua siswa agar mengantar anaknya di hari pertama masuk sekolah melalui surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anis Baswedan tidak memicu reaksi Bupati Koltim, Tony Herbiansyah. Karenanya, belum ada sikap pemerintah setempat untuk menindaklanjuti instruksi tersebut.

“Saya belum lihat soal surat edaran menteri tersebut. Saya hanya lihat di running teks media televisi nasional tentang statmen Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengenai persoalan tersebut,” ujar Bupati Koltim, Tony Herbiansyah.

Olehnya itu, suami Surya Adelia Hutapea belum memutuskan apakah akan mengindahkan imbauan tersebut. Ataukah, memberi kebebasan terhadap orang tua siswa untuk memilih.

Namun menurut pasangan Hj. Andi Merya Nur bila dijiwai akan tercipta kemandirian siswa bila tidak diantar orang tua pada hari pertama sekolah. Karena nanti di sekolah, mereka akan berupaya menyesuaikan dengan lingkungan dan teman-teman yang baru.

Disisi lain, kata dia timbul kekhawatiran rang tua bila membiarkan anaknya pergi sekolah sendiri pada hari pertama sekolah. Karena kita tidak bisa menutup mata, zaman sekarang ini banyak kejahatan yang terjadi terhadap siswa.

“Kalau siswa dibiarkan pergi sendiri kita harus ingat juga ada sisi kejahatan yang berpotensi terjadi. Berbahaya bagi siswa baru untuk pergi sekolah sendiri,” tandasnya ketua DPW NasDem Sultra itu.

Kekhawatiran orang tua, kata dia utamanya bagi yang memiliki anak satu-satunya. “Kalau yang punya anak sepuluh mungkin tidak masalah. Karena bila kurang satu masih ada lagi sembilan,” gurau Tony sembari saat ditemui usai shalat Jum’at di Masjid Raya Tirawuta, kemarin.

Kata Tony, seandainya semua orang berjiwa malaikat, otomatis tidak perlu dicemaskan bila siswa pergi sekolah sendiri tanpa ditemani orang tua. Hanya saja jumlah malaikat dan setan seimbang. Bahkan jumlah setan mungkin lebih banyak untuk mempengaruhi manusia untuk berbuat kejahatan. “Jadi bila siswa dibiarkan pergi sekolah sendiri, akan timbul kekhawatiran orang tua bila anaknya akan diculik. Lalu minta tebusan. Dan, pemikiran itu akan timbul secara otomatis bagi orang tua,” seru mantan Kepala BKD Pemprov Sultra.

Kontributor : Dekri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *