Lanud Haluoleo Kembali Asah Kemampuan Menembak Prajurit TNI AU

Salah satu Prajurit TNI AU saat sedang Latihan Tembak di Lapangan Lanud Haluoleo Foto: Wayan Sukanta
Salah satu Prajurit TNI AU saat sedang Latihan Tembak di Lapangan Lanud Haluoleo Foto: Wayan Sukanta

Kendari, Koran Sultra – Lanud Haluoleo Kendari, kembali mengasah kemampuan para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) Sabtu,(24/9). Pihak lanud melaksanakan latihan tembak menembak di lapangan tembak lanud itu, diikuti oleh Kepala Dinas Operasi Lanud Haluoleo dan Prajurit TNI AU lainnya.

Sebelum Latihan tembak, Instruktur menegrahkan anggota tentang pentingnya keamanan dan keselamatan (Savety), dalam pelaksanaan menembak faktor savety agar tetap menjadi prioritas utama, demi menghindari hal hal buruk terjadi saat latihan.

Kepala Dinas Operasi Lanud Haluoleo Mayor Teguh Wahyu Pramana mengatakan, Pelaksanaan latihan tembak menembak bakal dilaksanakan secara rutin selama tiga bulan sekali. Dengan tujuan mengasah kemapuan tembak anggota.

“Pelaksanaan Latihan menembak ini, dilaksanakan secara rutin dengan jangka waktu tiga bulan sekali. Hal ini bertujuan agar setiap anggota tetap memiliki kemampuan menembak. Karena kemampuan menembak adalah keterampilan dasar dalam kemiliteran,” ungkap teguh.

Dalam latihan menembak kata Teguh, Prajurit Lanud Haluoleo menggunakan Laras panjang ss2 V2 buatan PT Pindad, dengan 2 sikap yakni sikap tiarap dan sikap duduk,” kata Teguh kepada Koransultra.com Sabtu,(24/9).

Dengan terus dilatih kata Teguh, sehingga anggota TNI khususnya Prajurit Lanud Haluoleo, tetap mempunyai kemampuan menembak dan terus terasah.

“Sebagai salah satu bukti dari tingkat kemampuan kami yang masih teruji, beberapa waktu lalu, sebanyak 30 prajurit Lanud Haluoleo pernah dikirim ke Poso Sulawesi Tengah (Sulteng), dalam rangka operasi Tinombala mengejar teroris Santoso dan kawan-kawan,” terangnya.

Teguh juga mengungkapkan, selain melakukan agenda latihan tembak secara rutin, dirinya menyebutkan
memiliki tim penembak khusus yang dipersiapkan dalam operasi tertentu. Para penembak tersebut telah
terlatih secara khusus dan siap untuk menerima tugas.

“Selain melatih kemampuan personil, kita juga selalu siap apabila dibutuhkan dalam melaksanakan tugas operasi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),”tutupnya.

Kontributor : Wayan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *