Kolaka, Koran Sutra – Nampaknya Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan kepada Sekolah dari tinkat SD hingga SMA yang diharapakan dapat membantu Siswa Miskin agar tetap dapat mengeyam pendidikan sepertinya hanya slogan yang tidak dilaksanakan dengan semestinya.
Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara salah satu Murid SMP Negeri 2 Latambaga terpaksa tidak bersekolah karena Pihak Sekolah menagih Dana Komite yang jumlahnya lumayan besar bagi keluarga mereka.
Dan ironisnya, lagi Siswi (RK. Inisial, red) ini bahkan diancam tidak diikutikan ulangan jika tidak membayar dana Komite tersebut.
Wajar, jika sang orang tua yang hanya berprofesi sebagai nelayan ini merasa jika Program pendidikan Gratis ini tidak ada artinya.
,” percuma ada pendidikan gratis, kami Orang miskin yang cuma berpenghasilan rendah, suamiku kerja sebagai nelayan, itu hanya dapat memenuhi kehidupan sehari- hari” ungkap sang ibu rk yang enggan ditulis namanya ini.
Dikatakannya, anaknya yang sekarang duduk di kelas 2 SMP 2 latambaga, Sudah satu minggu tidak masuk kesekolah dengan alasan pihak sekolah menagih uang komite sebesar Rp.200.000″ anak saya malu sama teman – temannya dan takut kesekolah karena gurunya menagih terus uang komite dan kalau tidak di bayar anak saya tidak di ikutkan ulangan” tuturnya
Ditambakannya, dirinya akan memaksa anaknya kesekolah namun kalau dari pihak sekolah tetap saja melakukan penagihan untuk membayar uang komite, kemungkinan anaknya akan di berhentikan untuk melanjutkan pendidikannya ( berhenti sekolah), di karenakan mereka tidak mampu untuk membayar bahkan dirinya berharap pemerintah dapat memberikan bantuan, di mana sejak anaknya duduk di bangku sekolah SMP, tidak pernah merasakan bantuan dari sekolah, apalagi anaknya memiliki kartu KIP, ucapnya
Sementara itu Kepala sekolah SMPN 2 latambaga Kurnia, Spd, yang coba di konfirmasi lewat telepon selulernya melalui pesan singkat mengatakan dirinya sudah Menghadap KeDinas Pendidikan Kabupaten melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Al Mujabar dan diminta untuk berkomunikasi dengan orang tua siswa tersebut, ucapnya.