BOMBANA, KORANSULTRA .COM – Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) 2016 yang diselenggarakan di Kabupaten Bombana, sabtu (17/12).
Rapim DPW PPNI Sultra yang diselenggarakan itu, dihadiri oleh seluruh Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI dari tujuh belas kabupaten/kota.
Agenda Rapim 2016, membahas tindak lanjut kerja PPNI Sultra kedepan terhadap seluruh anggota perawat.
Ketua DPW PPNI Sultra, Heryanto, SKM mengatakan, dalam pembahasan Rapim tersebut menghasilkan 14 butir poin penting dalam pokok persoalan perawat yang harus segera ditindak lanjuti menjelang 2017.
“Seluruh poin tersebut merupakan persoalan yang muncul didalam organisasi perawat (OP) yang disampaikan oleh seluruh anggota. Adanya beberapa persoalan tersebut, kami selaku pengurus DPW PPNI Sultra akan menindaklanjuti hal tersebut dan kami pastikan harus terselesaikan jelang 2017,”kata Herianto, sabtu (17/12).
Praktisi Golkar itu juga menyebutkan, agenda Rapim 2016 dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut program satu desa satu perawat yang akan segera terealisasi.
“Sebagai salah satu kabupaten yang akan menjadi bukti terlaksanannya program satu desa satu perawat yakni, Kabupaten Bombana. Terealisasinya program ini tentu diharaokan menjadi lirikan untuk daerah lain agar mampu memperjuangkan nasib perawat seperti yanh sudah dilakukan dikabupaten Bombana,”ujarnya.
Sementara itu, PJ Bupati Bombana HJ. Sitti Saleha mengapresiasi kinerja DPW PPNI Sultra yang telah mencetus program satu perawat satu desa yang dilaksanakan di Kabupaten Bombana.
Menurutnya, adanya program tersebut akan memberi peluang emas untuk perawat yang telah lama mengabdi disuatu tempat pelayanan namun terkendala dengan kesejahteraan.
“Program satu desa satu perawat, dipastikan mampu menekan angka pengangguran di daerah Bombana, terutama profesi perawat. Selain itu, program tersebut secara sistematis akan memberi dampak yang positif terhadap masyarakat yang memerlukan pelayanan keperawatan secara efekti,”jelasnya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, diperkirakan ada 121 desa yang telah dipersiapkan untuk menjadi perawat desa. Hal tersebut, merupakan hasil pendataan dan pemetaan yanh dilakukan oleh DPD PPNI Kabupaten Bombana.
“Anggaran untuk menjalankan program ini sudah kami kondisikan berdasarkan APBD dan anggaran Dana Desa (ADD). Untuk rekruitment perawat desa itu sendiri, kami serahkan kepada pengurus DPD PPNI Bombana yang melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan,”ugkapnya.