Debat Kandidat, Pasangan Nomor Urut 1 dan 2 Saling Serang

Debat terbuka Pasangan calonn Bupati Kolut Foto: Israil Yanas
Debat terbuka Pasangan calonn Bupati Kolut Foto: Israil Yanas

LASUSUA, KORAN SULTRA-Debat kandidat tiga calon bupati dan wakil bupati (wabup) Kolaka Utara (Kolut) yakni Nur Rahman Umar – H. Abbas bernomor urut 1, Bobby Alimuddin Page – H. Maksum Ramli (2) dan urut 3 yakni Anton – Haedirman Sarira berlangsung aman dan berjalan sesuai rencana. Sebelum debat itu digelar pukul 14.30 wita, rombongan Nur Rahman lebih dahulu memasuki areal pekarangan gedung yang disusul kubu Bobby dan Anton.

Ketua KPU Kolut Asriadi Budiwan, bagi dia, apa yang kemarin dilangsungkan merupakan pesta rakyat seluruh masyarakat Kolut. Ia tidak berbicara panjang lebar mengingat waktu yang terbatas namun diakhir sambutannya menghimbau seluruh warga Bumi Patampanua itu berbondong-bondong menyalurkan hak pilihnya pada 15 Februari mendatang.

Debat ini dipandu langsung oleh dosen UGM, Zainal Arifin Mochtar selaku moderator debat. Yang dihadiri empat finalis antara 3 finalis dari Unifersitas Haluoleo Kendari (UHO) dan satu finalis dari Makassar.

Nur Rahman dengan agak tenang mengawali pembicaraannya dalam menyukseskan visi-misi menyentil persoalan keamanan wilayah yang utama untuk memulai sekaligus menyinggung riak-riak kondisi Kolut belakangan ini . Adapun Bobby tampil agresif menyinggung perihal seputar pertambangan yang didahului janji program kerjanya. Sedangkan Anton fokus ke programnya menyangkut pengembalian kejayaan kakao.

Dalam sesi debat, pertanyaan Haedirman tentang langkah kongrik Nur Rahman menyangkut soal pertambangan mulai menghangat disaat Anton menyanggah jawaban Nur Rahman- Abbas karena dipandang tidak sesuai yang ditanyakan. Namun hal itu dipandang paslon 1 dirinya berbicara sesuai dengan aturan dan petunjuk teknis dalam mengelolah bidang itu. “Yang saya minta langka kongkrik,” kata Anton mengulangi pertanyaan wakilnya.

Beda pertanyaan yang diajukan H. Abbas ke paslon 2 menyangkut terkait program Bobby yang menyisipkan pendidikan sebagai visi misi khususnya terkait advokasi di bidang itu. Awalnya Bobby enggan menjawab karena memandang belum mengerti maksud dari advokasi tersebut hingga dijelaskan wakil Nur Rahman itu.

Namun sebelum Bobby memberikan pertanyaan ke paslon 3, ia menyempatkan diri menyerang Nur rahman dengan satu pertanyaan keras menyangkut pemanfaatan dana csr yang dianggap tidak tepat sasaran. Kata Bobby, pengawasan di era Nur Rahman selaku kadis pertambangan dan energy kala itu dipertanyakan. “Ini fakta, saya menemukan banyak penyimpangan. Dimana peran pengawasan saat ini disaat bapak (Nur Rahman) memimpin,” tegas Bobby.

Sayangnya pada kesempatan akhir debat ini, penyajian data oleh Bobby ke Anton dalam menyikapi pertumbuhan ekonomi namun terjadi peningkatan pengangguran itu dipandang Anton bukan sebuah pertanyaan yang kontradiktif. “Saya tidak tau mau jawab bagaimana, ekonomi meningkat tetapi pengangguran meningkat. Itu tidak kontradiktif,” ucap Anton menyanggah.

Debat Kandidat berlangsung diGedung Patampanua Kelurahan Lasusua Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Sulawesi Tenggara. Selasa (07/02) dengan penjagaan Ketat aparat Kepolisian, Brimob Dan TNI, sementara pendukung yang diizinkan masuk dalam Gedung Patampanua hanya 75 orang mengingat daya tampung gedung tidak mencukupi.

Meski ketiga pertanyaan calon saling menekan dan membantah, ketiganya tetap menunjukkan kerukunan untuk saling menjabat dan berpelukan mesrah dihadapan para pendukungnya. Hingga debat ini disudahi, masing-masing kubu pulang dengan tertib dan hanya ada riak-riak simpatisan meneriakkan nomor dukungan dari masing-masing jagoannya.

Kontributor : Israil Yanas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *