KOLAKA, KORAN SULTRA-Ratusan warga dari desa Tanggetada, Kecamatan Tanggetada, Kolaka mendatangi titik sentral lokasi penempatan masyarakat untuk mendapatkan kejelasan lokasi mereka berada. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pembagian lahan eks kawasan desa Tanggetada menuai kontrofersi di tengah masyarakat, mengingat masih banyaknya warga yang belum mendapatkan lokasi karena mereka belum mencabut lot.
“Berdasarkan SK bupati oktober 2015 bahwa peruntukan lokasi untuk warga desa Tanggetada sekitar 140 ha yang kemudian kami bagi dalam beberapa kelompok masyarakat sesuai dengan nomor lot yang telah dibagikan”. Tutur Yulianasari
Lanjut Yulianasari, sekitar 400 Kk yang ada di desa Tanggetada, masing-masing sudah diarahkan untuk mencabut Lot, upaya ini dilakukan supaya tidak ada kecemburuan sosial di tengah masyarakat. Ujarnya
Camat Tenggetada, Sirajuddin mengatakan, saya akui masyarakat tanggetada sebenarnya sudah jenuh katanya menunggu-menunggu terus. Karenya berdasarkan perintah Bupati, segera dudukkan masyarakatnya pada khususnya bribumi yakni masyarakat desa tanggetada. Ungkapnya
Diselah perhelatan warga, turut hadir juga Kapolsek dan Danramil Watubangga dalam rangka mengamankan jalannya penempatan lokasi bagi warga desa Tanggetada. Menurut Muh. Salman S.H, hal ini harus berjalan dengan tertib, tanpa adanya unsur kekerasan, karenanya dukungan masyarakat sangat kami butuhkan supaya nanti yang sudah di lot ini sudah ditempatkan jangan lagi didiamkan hingga dia tidak kelola., Sarannya.
Hal senada juga di katakan Danramil Watubangga, A. Rahman, “pada dasarnya untuk warga yang sudah ada nomornya kita dudukkan dulu di lokasinya masing-masing tidak usah di fikirkan siapa yang pernah menduduki atau yang pernah menanam sebelumnya, karena ini sudah perintah baik dari pemerintah setempat maupum Bupati”. Tangkasnya
“Karena kalau kita mau fikirkan bahwa dilokasi itu sudah ada yang tempati lalu kita hindari lagi, sampai kapan lokasi peruntukan masyarakat itu akan terbagi”. Lanjutnya
Tamrin mengatakan, makanya kita butuh pengamanan ketika kita mau eksen dibawa, karena kalau kita-kita saja akan rawan pak, lokasi yang steril saja masih ada yang rongrongi apalagi yang sudah tidak steril.” Imbaunya pada aparat.