LASUSUA, KORAN SULTRA-Program pembangunan pemadam kebakaran tahun 2016 di Desa Beringin, Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara ( Kolut ), yang berfungsi sebagai langka antisipasi kebakaran masih belum jelas realisasinya sampai sekarang, alias terbengkalai.
Pasalnya, program pemadam kebakaran yang bersumber dari Dana Desa ( DD ) tersebut seharusnya selesai pada akhir tahun 2016.
Kepala Desa ( Kades ) Beringin, Asis, saat dikonfirmasi lewat telefon selulernya terkait realisasi pemadam tersebut, Asis enggan membahas terlalu jauh persoalan tersebut,
“Ini sementara pembahasan, kami akan beritahukan kembali, setelah semuanya di ACC kan, ” katanya, sembari meminta untuk dimatikan telfonnya karena kedatangan tamu.
Saat kembali dikonfirmasi keesokan harinya lewat telefon selulernya, nomor Asis tersebut selalu dikasih sibuk atau selalu di rijek.
Mantan Pendamping desa Beringin tahun 2015-2016, Supriadi, saat ditanyakan persoalan pemadam tersebut, juga enggan berkomentar banyak seputar pemadam di Desa Beringin, dan mengaku tidak tau menahu berapa besaran anggaran yang digunakan, ” saya tidak tau berapa anggarannya, coba ketemu langsung saja sama kades, yang pastinya pemadam tersebut akan tetap dilanjutkan karena saya sudah kirim datanya, ” katanya.
Sementara itu, ketua Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) desa Beringin, H. Andi Olle, saat dikonfirmasi terkait pembangunan pemadam kebakaran yang terbengkalai, membenarkan hal tersebut, ” memang ada program pembangunan pemadam tersebar ada empat titik di Desa Beringin tahun 2016, atas usulan masyarakat, namun saya tidak tahu menahu kenapa belum terealisasi sampai sekarang, besaran anggarannya pun saya juga tidak ketahui, ” ucapnya.
Karena menurut Olle, setiap ada program yang dicanangkan kades Beringin, aparat desa jarang diikut sertakan, ” contohnya sekarang soal pemadam, saya selaku ketua BPD tidak tahu berapa anggarannya, dan dari mana dananya, ” tegasnya.
Menyangkut persoalan pelaporan Pertanggung Jawaban ( LPJ ), lanjut Olle, saya merasa tidak perna menandatangi LPJ tersebut, ” saya merasa tandatangan saya direkayasa, kenapa bisa lolos sampai ke inspektorat, ” jelasnya.