
Mubar, Koran Sultra – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kusambi, terletak di Desa Guali, Kecamatan Kusambi, terbilang masih minim ruang belajar Siswa. Dimana sekolah yang beropreasi sejak tahun 2011 itu, hanya terdapat 3 Rombonngan Kelompok Belajar (RKB), dibanding jumlah Siswa total mencapai 285 orang. “Ya, di SMAN 2 Kusambi sini, masih terbatas ruang belajar. Dibutuhkan penambahan minimal 2 RKB, untuk dapat menampung seluruh jumlah Siswa yang mencapai kurang lebih 285 orang,” Ujar Kepala SMAN 2 Kusambi, La Tinggasa, S.Pd, ketika berbincang dengan awak media ini, belum lama ini.
Lanjut Ia mengatakan, agar kegiatan proses belajar- mengajar Siswa dapat berjalansebagaimana mestinya, pihak sekolah telah berupaya mengambil langkah alternative, yakni ruang perpustakaan sementara digunakan sebagai tempat proses belajar Siswa. “Kondisi keterbatasan fasilitas ruang belajar ini, jelas berdampak pada efektifitas belajar Siswa. Yang ikut berpengaruh pada kualiatas system pembelajaran terhadap Siswa. Atas kondisi ini, Kami berharap untuk mendapat perhatian serius dari pihak Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Muna Barat. Agar SMAN 2 Kusambi mendapat bantuan pembangunan fasilitas atau sarana ruang belajar, sebagai tempat proses belajar- mengajar Siswa,” Harapnya.
Ia menambahkan, selain keterbatasan fasilitas ruang belajar tersebut, sekolah yang berlokasi di sekitarring road (jalur lingkar) Kota Laworo ini, juga masih minim atau belum tersedia Laboratorium IPA dan Teknologi Informasi (TI).
“Di sekolah sini (SMAN 2 Kusambi, red) juga butuh bantuan fasilitas IPA dan IT. Pasalnya, sampai saat ini belum tersedia fasilitas IPA dan IT. Keberadaan fasilitas IPA dan IT ini, penting untuk dapat menunjang kegiatan pembelajaaran terhadap Siswa. Yang dapat menunjang pengetahuan Siswa tentang IT, hingga mereka (Siswa, red) mampu berkompetisi atau bersaing dengan Siswa sekolah di Sulawesi Tenggara,” Pungkasnya.