Pantai Maginti Marak Ilegal Fishing

 Camat Maginti, Agus Tamin Sujono, SP, bersama tim, disaat meninjau potensi alam pantai selat Tiworo (Maginti)

	Camat Maginti, Agus Tamin Sujono, SP, bersama tim, disaat meninjau potensi alam pantai selat Tiworo (Maginti)
 Camat Maginti, Agus Tamin Sujono, SP, bersama tim, disaat meninjau potensi alam pantai selat Tiworo (Maginti)

Laworo, Koran Sultra – Di sekitar selat Tiworo atau pantai Maginti, Kabupaten Muna Barat, dinilai marak terjadi illegal fishing (penangkapan liar) terhadap hasil alam laut. Hal ini diakui Camat Maginti, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Agus Tamin Sujono, SP, ketika berbincang dengan awak media ini, baru- baru ini. “Memang di sekitar kawasan pantai Maginti (selat Tiworo) ini, marak terjadi ilagal fishing dalam penangkapan hasil laut. Seperti adanya sejumlah nelayan yang menggunakan bom dalam menangkap ikan. Termasuk penggunaan racun Sianida. Dan alat bius pukat atau troll,” Ungkap Agus Tamin Sujono.

Lanjutnya Ia mangatakan, adanya aktifitas atau penangkapan liar terhadap hasil alam laut terutama ikan, jelas berdampak pada kerusakan atau keseimbangan ekosistem laut, seperti terjadi kerusakan pada terumbu karang laut, dan hasil alam lainnya. “Kegiatan illegal fishing, selain dapat merusak kekayaan atau hasil alam laut, juga telah melanggar ketentua yang ada. Atas dasar itu, Kami sebagai Pemerintah Kecamatan, selama ini, terus berupaya menekan atau meminimalisir melalui kegiatan pengawasan terhadap aktifitas illegal fishing di sekitar lingkungan pantai Maginti yang dilakukan sejumlah nelayan, terutama yang berasal dari luar wilayah Muna Barat,” terangnya.

Ia menambahkan, dalam mengatasi kegiatan penangkapan liar tersebut, selain adanya rutinitas kegiatan pengawasan, pihak Pemerintah daerah setempat telah memberikan bantuan rumpon ikan terhadap para nelayan sebanyak 41 unit, untuk dapat digunakan sebagai tempat atau lokasi (zona) pemeliharaan ikan. “Rumpon itu sangat membantu para nelayan dalam pengembangan atau pemerliharaan ikat. Termasuk kegitan penangkapan yang tidak memiliki dampak terhadap kerusakan alam laut. Ini juga bisa mendorong pertumbuhan ikan lebih baik dan mengalami perkembangan,” Pungkasnya.

Kontributor : Ronas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *