Raha, Koran Sultra – Insiden Alumni SMA1 Raha yang meminta agar Kepala Sekolah di SMA tersebut dicopot mendapat tanggapan dari Anggota DPRD Propinsi Sultra.
LM. Taufan Alam. ST. Map. Anggota DPRD Sultra, yang juga Ketua Komisi I ini menilai hal tersebut masih dalam taraf kewajaran.
“tuntutan teman-teman alumni SMA 1 Raha, saya kira itu adalah wajar . tetapi kita mempunyai harapan, untuk di beri ruang pembinaan dulu, ” ujarnya kamis (6/4).
Kehadiran Legislator ini di Kabupaten Muna Dalam rangka kunjungan kerja (Kunker) anggota DPRD Sultra,bersama Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan (Dinas PK) Muna La Ege. SH. ke SMA 1 Raha.
Kedatangan mereka ini sekaligus merapatkan seluruh guru dan para siswa,untuk menindak lanjuti aspirasi siswa yang sebelumnya melakukan demonstrasi didepan kantor Dinas PK Muna.
“kepala sekolah kita berikan dulu ruang pembinaan, kalau misalnya tidak ada perubahan, baru kita mengambil tindakan penyegaran, “pungkas mantan anggota DPRD Muna dua priode ini. Usai menggelar rapat bersama para Guru.
Tuntutan siswa dalam aksi sebelumnya terkait minimnya anggaran dan tidak transparasi, terhadap kegitan-kegiatan sekolah yang diduga tidak terakomodir dananya.
“dana Bos sekolah Rp. 1, 4 Miliar, saya kira bisa mengkafer kegitan sekolah melalui dana tersebut, “katanya.
Sementara itu, Gerak Sultra Nur Arduk, mengatakan agar Kepsek SMAN 1 Raha Muhidin. Spd. Mpd di copot dari Jabatannya
“itu luar biasa, seorang anak (Siswa) melakukan aksi, berarti itu fatal masalahnya,apa lagi saya mendengarkan tuntutanya, ” ujar alumni SMA 1 Raha, diwaktu yang sama.
“SMA 1 adalah menjadi sekolah rujukan dikabupaten Muna, kenapa minim fasilitasnya dan ambradur dan kotor dari sebelumnya, “ungkapnya.