Laworo, Koran Sultra – Pemerintah Desa (Pemdes) Marobea, Kecamatan Sawergadi, Kabupaten Muna Barat, saat ini terus berupaya menggenjot atau mengembangkan komoditas pertanian jagung kuning.
Dimana dalam 3 tahun terakhir, atau sejak tahun 2013, hasil panen Masyarakat desa Marobea untuk tanaman jagung kuning menunjukkan hasil yang baik, yakni mencapai 7 ton per 1 Hekto are (Ha).
Sebagaimana dikemukakan kepala Desa Marobea, La Uni Samir, ketika berbincang dengan awak media ini, baru- baru ini. “ saat ini Pemdes Marobea terus berupaya dalam mengembangkan komoditas pertanian jagung kuning. Pengembangan komoditas jagung kuning di Marobea, dimulai sejak tahun 2013. Dan Alhamdulillah hasil panen Masyarakat untuk tanaman jagung kuning ini menunjukan hasil yang baik, yakni mencapai 7 ton per Ha,” Ujarnya.
Lanjut Ia mengatakan, pengembangan komoditas jagung kuning di desa Marobea tersebut, didukung dengan lokasi atau lahan (area) yang cukup luas, yakni mencapai 350 Ha. Dengan area yang cukup luas tersebut, dapat menunjang program pengembanagan komiditas jagung kuning di Desa Marobea. Dan hasil panen Masyarakat dalam setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. “Hasil panen jagung kuning tersebut, telah dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat. Dimana selain dapat memenuhi kebutuhan pokok Masyarakat, juga hasil panen jagung kuning itu, telah dipasrkan hingga ke luar daerah, yakni daerah Bau- bau, Kendari,dan Makassar,” Ungkapnya
Ia menambahkan, hasil produksi komoditas jagung kuning tersebut, dipasarkan dengan harga yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp 3 ribu per Kilo gram (Kg). Hingga hasilnya saat ini telah dirasakan oleh Masyarakat, dan dapat memenuhi kebutuhan hidup, termasuk lainnya. “Sebagai Pemerintah desa bersama Masyarakat, ke depan, Kami terus berupaya menigkatkan atau mengembangkan produksi komoditas tanaman jagung kuning di Marobea. Bahkan Kami berupaya agar Marobea sebagai lumbung atau suplay terbesar untuk produksi komoditas jagung kuning di Muna Barat. Ini sebagai investasi daerah. Harapannya adalah selain, dapat memenuhi kebutuhan Masyarakat. Juga bisa mendongkrak perekonomian daerah,” tandas La Uni Samir.
Agar produksi jagung kuning di Marobea terus mengalami peningkatan, Ia berharap agar mendapat perhatian serius dari Pemerintah daerah (Pemda) Mubar. Yakni untuk diberi bantuan, terutama pupuk dan benih, termasuk system pemasaran produksi jagung kuning tersebut, agar nilai jual atau hasil yang didapat oleh Masyakat lebih tinggi.