Kondisi SMAN 1 Wadaga Memprihatinkan

Kepala SMAN 1 Wadaga, Drs. Haliudin saat menunjukan gedung darurat yang digunakan Siswa sebagai tempat proses kegiatan belajar- mengajar. Foto: Ronas
Kepala SMAN 1 Wadaga, Drs. Haliudin saat menunjukan gedung darurat yang digunakan Siswa sebagai tempat proses kegiatan belajar- mengajar. Foto: Ronas

LAWORO, KORAN SULTRA- Kondisi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Wadaga, yang terletak di Desa Lailangga, Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat (Mubar), kini cukup memprihatinkan.

Betapa tidak, sekolah yang beroperasi sejak tahun 2015 itu, terbilang minim fasilitas, terutama ruang belajar sebagai tempat kegiatan proses belajar- mengajar bagi Siswa, termasuk gedung Laboratorium (Lab) Teknologi Informasi (TI) belum tersedia.

Kondisi ini, diakui Drs. Haliudin, Kepala SMAN 1 Wadaga, ketika berbincang dengan awak media ini, Rabu (12/7).

“Ya, di sekolah sini (SMAN 1 Wadaga, red) memang masih minim sarana- prasarana, terutama ruang belajar masih terbatas (sangat kurang).

Dimana untuk ruang belajar yang tersedia saat ini hanya terdapat 3 (tiga) Rombongan Kelompok Belajar (RKB). Idealnya untuk dapat menampung seluruh jumlah siswa sebanyak kurang lebih 216 orang, harus tersedia minimal 8 RKB. Jadi kurang 5 RKB,” Ujar Kepsek Haliudin.

Lebih lanjut Ia mengatakan, mengatasi keterbatasan atau kekurangan ruang belajar tersebut, sebagai alternatif menggunakan gedung darurat yang berdinding papan, dan berukuran sederhana.

“Agar kegiatan proses belajar- mengajar terhadap Siswa tetap terlaksana dengan baik, dan lancar, terpaksa Kami harus gunakan gedung darurat yang berdinding papan. Dan ini memang tidak memadai atau representative. Termasuk meja dan kursi untuk Siswa belum mencukupi alias terbatas,” ungkapnya.

Ia menambahkan, atas kondisi minimnya sarana- prasarana sekolah (SMAN 1 Wadaga, red) tersebut, Ia berharap agar mendapat perhatian dari pihak Pemerintah.

“Dukungan sarana- prasarana sekolah yang memadai dan representative sangat penting. Ini selain,agar Siswa lebih memiliki motivasi atau semangat dalam mengikuti kegiatan belajar- mengajar di sekolah. Juga harapannya adalah untuk lebih mendorong atau meningkatkan kualitas pendidikan terhadap Siswa,” katanya.

Kontributor : Ronas Parini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *