KOLAKA, KORANSULTRA.COM– Dalam rangka menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke 72, pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Melaksanakan Gerak jalan pada Sabtu (12/8) yang melibatkan seluruh siswa, baik tingkat SD, SMP, maupun SMA/SMK, Kegiatan tersebut berbeda dengan tahun lalu.
Perbedaan terletak pada titik Star serta jalur yang di lauhi hingga garis finisnya, Di tahun Lalu jalur yang di gunakan yakni, mulai star di Lapangan Kongguasa Km3 dengan menggunakan Jalan protokol,dan finis di Rumah adat kolaka, namun di tahun ini Peserta Gerak jalan titik starnya berada di rumah adat dan finis di pantai Wisata Kuliner yang jaraknya lebih dekat dari tahun lalu.
Sedikitnya 200 Barisan yang mengikuti gerak jalan tersebut dan di tonton Oleh ratusan Warga kolaka di sepanjang jalan, tempat di laluinya oleh seluruh peserta gerak jalan, Namun ada yang terlihan ganjil, dalam pelaksanaan Gerak jalan Tahun ini.
Pasalnya pantai wisata kuliner, di sepanjang jalan di penuhi sampah, hal tersebut di karenakan lokasi di mana para peserta gerak tidak terlihat tempat sampah khusus, di lokasi kegiatan, sehingga laut yang ada di sekitar wisata kuliner menjadi tercemar dengan limbah berupa sampah seperti, pembungkus nasi, tempat minuman, dan plastik makana ringan.
Salah seorang pengunjung yang tidak ingin di sebutkan namanya saat membuang sampah kelaut, mengatakan jika dirinya membuang sampah, di karenaka tidak ada terlihat tempat Sampah, untuk itu dirinya menyampaikan jika sebelum perayaan kegiatan gerak jalan di laksanakan, pihan panitia penyelenggara harus menyediakan tempat sampah yang banyak, di sekitar finis, dan menghimbau kepada seluruh penonton dan peserta gerak jalan tidak membuang sampah di laut.tuturnya
Sementara itu Ketua LSM Pekat IB Kabupaten Kolaka Haeruddin, menyikapi hal tersebut, jika Perayaan menyambut hari kemerdekaan RI ke 72, harus di rencanakan sebaik baiknya, agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Menurutnya jika kegiatan ini, pihak penyelenggara kurang memperhatikan hal – hal yang akan terjadi, seharusnya pemerintah daerah setidaknya menyediakan beberapa tempat Sampah, khusus dalam kegiatan tersebut, serta memberikan himbauan kepada penonton dan peserta bahkan guru – guru yang mendampingi muridnya agar tidak membuang sampah di laut, kata hareddin
Namun kata haeruddin berpendapat jika hal itu kemungkinan tidak di lakukan, seandainya hak tersebut di lakukan, maka tidak akan ada sampah – sampah yang terlihat di laut, yang ada di sepanjang pinggiran pantai wisata kuliner kolaka dan ini sangat merusak kelestarian laut yang ada di kabupaten kolaka.