KENDARI, KORANSULTRA.COM – Produksi petani jagung di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puwuta, Kota Kendari, Sulawesi Tenggra, masih dibawah rata – rata, hanya mencapai 6 ton per hektare saja.
Maka dari itu, Kelompok tani Mulamendree butuh perhatian Pemkot Kendari untuk menunjang produksi tersebut.
Salah seorang petani yang sempat ditemui awak media, Kamis (12/10/17) Saifudin, menuturkan, kurangnya produksi jagung pertanian disebabkan oleh akses mendapatkan air untuk kesuburan lahan pertanian.
“Kami tergabung dalam kelompok tani Mulamendree selama ini kami mengolah hasil pertanian secara manual itupun kapisitas kami sebagai petani sangat terbatas,” kata Saifudin, Kamis (12/10/17).
Jika dibandingkan dengan pasaran hasil panen para petani, pembeli turun membeli langsung hanya saja harga biasa dibandrol cukup murah Rp 3.500.
Ditempat yang sama, Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra (ADP) membeberkan, kebutuhan para petani akan direalisasikan dalam perubahan anggaran tahun 2018
“Sumur bor para kelompok tani bisa mengusulkan melalui rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW), sehingga bisa direalisasikan dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) nantinya,” ucap mantan anggota DPRD Sultra tersebut.
Terlebih lagi kata sapaan ADP tersebut, kelompok tani membuat proposal atas nama kelompok taninya, selanjutnya diusulkan kepada instansi terkait yakni Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari.
Kontributor: Dadang Purnoto