Wakatobi, Koran Sultra – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan kegiatan Workshop Nilai Nilai Budaya Wakatobi Dalam Pembelajaran yang dilaksanakan di Aula Dikbud Wakatobi, Rabu (8/11/2017).
Dalam kegiatan Workshop tersebut dihadiri oleh Guru Sekolah Dasar, Guru Sekolah Menengah Pertama, serta para kepala UPTD Diknas Se Kabupaten Wakatobi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kabid Kebudayaan La Salama, S.Pd., M.Si mengatakan, kegiatan penerapan nilai nilai budaya Wakatobi dalam pembelajaran merupakan kegiatan dalam rangka melestarikan nilai nilai lokal. Banyak dijumpai masalah – masalah dalam implementasi pembelajaran yang melibatkan penerapan nilai dan kearifan lokal.
“ Kenyataan dewasa ini menunjukan dunia seolah tanpa batas, berbagai pengaruh global berbagai media informasi masuk mempengaruhi kita tanpa mampu kita hambat baik positif maupun negatif yang jika dibiarkan tanpa kendali maka nilai budaya setempat atau lokal akan tergerus hingga akhirnya hilang dari permukaan bumi”, ujarnya.
Selain akibat pengaruh global, kata La Salama tergerusnya nilai nilai setempat juga disebabkan oleh pengaruh yang datang dari pemukim baru atau para pendatang, dimana mereka mempertahankan nilai yang dibawa dan dianutnya tanpa mau memperkaya diri dengan nilai lokal ditempat dimana mereka hidup dan tinggal.Kenyataan yang muncul ke permukaan sebagai akibat dari semakin tergerusnya nilai budaya setempat atau lokal adalah posisi yang semakin termajinalkan terutama dimata generasi muda.
“Mereka menganggap nilai budaya tradisional adalah sesuatu yang kuno dan ketinggalan jaman serta sudah tidak mampu bersaing ditengah – tengah persaingan global karena ada anggapan bahwa segala sesuatu yang datang dari luar adalah baik dan harus diikuti bahkan dijadikan peganggan hidup sehari – hari. Padahal dalam kenyataannya tidak semua nilai yang masuk dari luar adalah positif bahkan lebih banyak yang negatif dan bertentangan dengan norma dan nilai budaya lokal”, tuturnya.
Lanjutnya kata dia, pergeseran nilai tersebut seolah menyadarkan kita akan pentingnya mentransformasikan nilai – nilai tradisional kepada generasi berikutnya agar nilai – nilai tersebut tidak menguap ditiup oleh perkembangan jaman. Upaya yang dapat dilakukan guna melestarikan nilai – nilai tradisional salah satunya adalah melalui pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan wujud nyata dalam upaya pentransformasian nilai kepada generasi berikutnya.
Diharapkan upaya pelestarian nilai budaya lokal yaitu melalui kurikulum nasional, pengintegrasian tersebut bertujuan agar siswa dalam perkembangan dirinya sebagai insan indonesia yang moderen tidak tercabut sama sekali dari akar lingkungan sosial budayanya sendiri.
“Perlunya pengintegrasian nilai – nilai lokal dalam setiap pembelajaran maka transformasi nilai – nilai lokal kepada siswa menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan oleh setiap pendidik melalui penyampaian nilai – nilai tradisional dengan cara diintegrasikan pada mata pelajaran yang disampaikan,” imbuhnya.
KONTRIBUTOR : SURFIANTO NEHRU